Stok benih padi di Bantul mencukupi kebutuhan

id Benih padi

Stok benih padi di Bantul mencukupi kebutuhan

Stok benih padi di gudang Balai Benih Pertanian Barongan Bantul, DIY (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan stok benih padi menghadapi musim tanam pada musim hujan 2018 mencukupi kebutuhan petani daerah ini. 
     
"Bantul untuk benih padi aman, stoknya melimpah, jadi menghadapi musim tanam saat hujan sudah siap," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Benih Pertanian Barongan, Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul, Budi Santosa di Bantul, Kamis. 
     
Menurut dia, UPT Balai Benih Pertanian ini dalam setahun mampu memproduksi sekitar 200 ton benih berbagai jenis varietas, dan hingga saat ini stok yang ada di gudang benih masih mencukupi dan siap dikirim ke petani yang membutuhkan benih padi.
     
Ia menjelaskan, penggunaan benih padi sesuai ukuran standar minimal sebanyak 25 kilogram untuk tiap hektare, meski begitu diakui tidak semua petani Bantul mempunyai lahan garapan satu hektare, melainkan hanya ratusan sampai ribuan meter persegi. 
     
 "Jadi hanya membeli yang kemasan lima kilogram. Namun yang menerapkan Tajarwo (tanam jajar legowo) itu butuhnya bisa 25 kilogram per hektare. Diperkirakan musim tanam di musim hujan nanti kisarannya sekitar 13 ribu hektare," katanya. 
     
Dengan luas tanam tersebut, Budi meyakini kebutuhan benih padi masih bisa dicukupi daerah sendiri, karena selain berasal dari UPT Balai Benih juga bisa membeli dari produsen-produsen benih padi yang ada di kelompok-kelompok tani se-Bantul. 
     
"Jadi fungsi Balai Benih Barongan ini sudah tepat yaitu menyediakan benih padi, kalaupun di sini habis, masih ada benih dari produsen benih binaan Dinas Pertanian, apalagi benih yang diproduksi, benih unggul," katanya. 
     
Budi menjelaskan, sekarang ini benih padi yang paling diminati petani yang pertama adalah Situbagendit karena bisa ditanam di lahan kering maupun basah, kemudian benih Inpari dan Ciherang.