Bantul produksi benih padi 200 ton setahun

id Benih padi

Bantul produksi benih padi 200 ton setahun

Benih padi di gudang UPT Balai Benih Pertanian Barongan Bantul DIY (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antaranews Jogja) - Unit Pelaksana Teknis Balai Benih Pertanian Barongan, Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mampu memproduksi benih padi untuk petani daerah ini sebanyak 200 ton per tahun.
     
"Kami ada lahan untuk diolah bersama petani dan menjadi sumber produksi benih, rata-rata tiap tahun kita dapat produksi benih sekitar 200 ton," kata Kepala UPT Balai Benih Pertanian Barongan Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul, Budi Santosa di Bantul, Jumat. 
       
Menurut dia, benih padi produksi UPT tersebut kemudian dijual ke kelompok tani yang membutuhkan benih dalam menghadapi musim tanam padi. Benih padi yang diproduksi tersebut merupakan benih unggul, misalnya Situbagendit dan Mekongga.
     
"Benih yang diproduksi di UPT itu 99 persen dari lahan petani, karena lahan kami hanya seluas setengah hektare, dengan produksi benih 200 ton itu, PAD (pendapatan asli daerah) kita sebesar Rp1,5 miliar," katanya. 
     
Namun demikian, kata dia, produksi benih di UPT yang sekitar 200 ton per tahun itu belum dapat mencukupi kebutuhan benih semua petani Bantul selama setahun, karena kebutuhan benih Bantul rata-rata sekitar 1.000 ton. 
     
Oleh sebab itu, kata dia, sebagian besar benih harus disuplai dari produsen-produsen benih yang ada di Bantul, pihaknya mencatat saat ini setidaknya ada sekitar 15 produsen benih padi binaan Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan. 
     
"Kebutuhan benih padi di Bantul 900 sampai 1.000 ton, dicukupi dari sini 200 ton yang 800 ton dicukupi para produsen di wilayah Bantul, ada 15 produsen benih binaan dinas yang menyuplai, jadi untuk benih di Bantul aman," katanya.
     
Ia mengatakan, dengan adanya produsen benih tersebut, maka persediaan benih padi di Bantul melimpah bahkan jenis varietasnya beragam, karena keberadaannya saling mengisi berbagai varietas benih unggulan. 
     
"Sekarang ini benih padi yang paling diminati petani yang pertama adalah Situbagendit karena bisa ditanam di lahan kering maupun basah, kemudian benih Mekongga, Inpari dan Ciherang," katanya.