Bantul (Antaranews Jogja) - Lokakarya pewarna alami batik yang diselenggarakan di kawasan sentra batik tulis Giriloyo, Desa Wukirsari, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, diharapkan bisa mengedukasi para pengrajin batik dalam berkreasi.
"Kami berharap, terselenggaranya kegiatan workshop ini mampu memberikan edukasi dan pengaruh posifit bagi semua pengrajin batik di Bantul khususnya dalam berkarya dan berkreasi," kata Bupati Bantul Suharsono saat membuka workshop batik di Bantul, Jumat.
Lokakarya pewarna alami pada batik yang digelar di Giriloyo Wukirsari pada 5 dan 6 Oktober 2018 ini merupakan rangkaian kegiatan Jogja International Batik Biennale (JIBB) 2018 yang diselenggarakan Dekranasda DIY.
Selain berkreasi, kata Bupati, juga diharapkan dapat mengedukasi pengrajin batik untuk berinovasi dalam meningkatkan kualitas batik, serta mampu melakukan standarisasi produk dengan senantiasa menggunakan pewarna alami.
Bupati mengatakan, bila berbicara tentang batik, maka berbicara mengenai sejarah bangsa, sebab batik merupakan inovasi yang lahir berabad-abad lalu dan saat ini menjadi simbol, ciri khas dan jati diri bangsa Indonesia.
"Saat ini batik dinilai telah bertranformasi dari karya seni tradisional menjadi mahakarya seni internasional dan menjadi salah satu produk budaya kebanggaan bangsa Indonesia yang senantiasa perlu dilestarikan," katanya.
Menurut dia, batik dengan segala motif dan model busana telah memasyarakat, sebab batik bukan lagi menjadi pakaian orang tua, namun tren pakaian anak muda, bahkan batik tidak lagi hanya sekadar pakaian resmi, namun tren sehari-hari.
"Namun disisi lain di balik keindahan dan tren pemakaian batik, banyak industri batik dalam proses pembuatannya masih menggunakan pewarna yang berdampak negatif terhadap lingkungan," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kerajinan Dekranasda DIY sekaligus panitia workshop batik, Polin Napitupulu mengatakan, peserta workshop pewarnaan alami batik diikuti sekitar 100 peserta dari berbagai provinsi di Indoensia, bahkan dari luar negeri.
"Mereka dari kabupaten/kota yang berbasiskan batik, dari komunitas, asosiasi, pelajar dan semua elemen. Kemudian narasumber mendatangkan ahlinya dari dua negara, yaitu dari Thailand dan Taiwan, kemudian ahli pewarna alami dari Jombang Jawa Timur," katanya.
"Kegiatan ini juga diharapkan mendapat pewarna alami baik secara pasta, kemudian proses pencelupannya dan bagaimana secara cepat dan bagaimana mengefisienkan, sehingga harga ekonomis bisa masuk di pasaran," katanya.
Berita Lainnya
Peroleh hak cipta, motif batik buatan napi Lapas Suliki, Sumbar
Kamis, 28 Maret 2024 6:13 Wib
Sentra Terpadu Kartini memberi edukasi membatik pelajar
Kamis, 21 Maret 2024 7:59 Wib
Simak modelnya, Hyundai luncurkan enam mobil baru
Kamis, 21 Maret 2024 6:15 Wib
Warisan Roemah Indonesia dipamerkan di Beijing, China
Minggu, 10 Maret 2024 5:40 Wib
Pilot Batik Air yang tertidur 28 menit saat penerbangan dinonaktifkan
Sabtu, 9 Maret 2024 20:28 Wib
Kemenhub tegur keras-investigasi Pilot Batik Air tertidur
Sabtu, 9 Maret 2024 16:50 Wib
Pesawat keluar jalur, gegara Pilot Batik Air tertidur
Sabtu, 9 Maret 2024 16:41 Wib
industri kecil dilatih gunakan bahan baku halal untuk batik haji Indonesia
Minggu, 3 Maret 2024 5:05 Wib