Wayang Jogja Night Carnival 2018 kukuhkan Yogyakarta kota budaya

id Wayang jogja night carnival

Wayang Jogja Night Carnival 2018 kukuhkan Yogyakarta kota budaya

Kendaraan hias yang ditampilkan untuk memeriahkan Wayang Jogja Night Carnival 2018 sebagai puncak peringatan hari ulang tahun ke-262 Kota Yogyakarta (Eka Arifa Rusqiyati)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Gelaran Wayang Jogja Night Carnival yang sudah diselenggarakan untuk tahun ketiga diharapkan mampu semakin mengukuhkan Yogyakarta sebagai kota budaya, kota peradaban hingga menguatkan toleransi di tengah masyarakat.
   
“Mewujudkan wayang dalam sebuah ‘street art’ menunjukkan bahwa seni itu adaptif. Wayang yang merupakan budaya tradisi dapat berpadu dengan baik dalam bentuk karnaval. Harapannya, kegiatan ini bisa semakin mengukuhkan Yogyakarta sebagai kota budaya,” kata Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat membuka Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) 2018 di Yogyakarta, Minggu malam.
   
Kolaborasi antara kesenian wayang dalam bentuk wayang kreatif yang ditampilkan oleh kelompok masyarakat di Kota Yogyakarta juga diharapkan menjadi refeksi bagi seluruh warga Yogyakarta dalam meneguhkan jati diri mereka dan jati diri Kota Yogyakarta yang berusia lebih dari 2,5 abad.    
   
Sultan HB X menambahkan, proses pembangunan Kota Yogyakarta harus tetap berpijak dan berakar kuat pada filosofi kelahiran kota tersebut. Ia bahkan memperkirakan jika pendiri Kota Yogyakarta tidak akan pernah menyangka jika Yogyakarta akan tumbuh sebagai kota yang dinamis dan penuh kreativitas seperti saat ini.
   
“Karakter Yogyakarta tetapo harus dijaga sehingga Kota Yogyakarta bisa tumbuh tambah kehilangan jati diri dan tetap bisa menjadi tujuan wisata,” katanya.
   
Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, mencanangkan bulan Oktober sebagai bulan perayaan ulang tahun sekaligus bulan promosi wisata KotaYogyakarta.
   
“Selama satu bulan penuh, akan ada kemeriahan hingga di setiap sudut Kota Yogyakarta. Hal ini tentu menjadi potensi dan tantangan bagi Kota Yogyakarta untuk berkembang dan maju bersama,” katanya.
   
Sejumlah kegiatan dalam rangka mendukung promosi wisata di Kota Yogyakarta dikemas dalam tema besar Festival Jogja yang diisi dengan berbagai kegiatan seperti Wayang Jogja Night Carnival yang hingga expo dan promosi produk kreatif termasuk festival kopi di Malioboro.
   
“Harapanya, rangkaian kegiatan ini bisa masuk dalam kalender wisata nasional di Kementerian Pariwisata,” katanya.
     
Melalui berbagai kegiatan dan kemeriahan kegiatan sepanjang Oktober tersebut, Haryadi berharap, seluruh masyarakat dan wisatawan bisa ikut merasakan kegembiraan,” katanya.
   
Sedangkan harapan terhadap Kota Yogyakarta, Haryadi mengatakan, akan tetap berusaha mewujudkan Yogyakarta sebagai kota yang aman, nyaman, tentram, berbudaya, berkarakter dan mampu mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh warganya.
   
Semetara itu, kemeriahan Wayang Jogja Night Carnival 2018 dibuka dengan video mapping di Tugu, “flash mob” goyang wayang japemete dan dilanjutkan dengan penampilan kendaraan hias bertema Narasinga yang merepresentasikan Dewa Wisnu sebagai dewa pelindung.
   
Kemeriahan berlanjut dengan penampilan dari seluruh kecamatan dengan cerita wayang yang berbeda-beda, seperti Kotagede dengan Rama Sinta. Setiap kecamatan berupaya mewujudkan tema cerita wayang melalui kostum yang dikenakan hingga properti dan koreografi yang ditampilkan.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024