Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Gelaran Wayang Jogja Night Carnival yang sudah diselenggarakan untuk tahun ketiga diharapkan mampu semakin mengukuhkan Yogyakarta sebagai kota budaya, kota peradaban hingga menguatkan toleransi di tengah masyarakat.
“Mewujudkan wayang dalam sebuah ‘street art’ menunjukkan bahwa seni itu adaptif. Wayang yang merupakan budaya tradisi dapat berpadu dengan baik dalam bentuk karnaval. Harapannya, kegiatan ini bisa semakin mengukuhkan Yogyakarta sebagai kota budaya,” kata Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat membuka Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) 2018 di Yogyakarta, Minggu malam.
Kolaborasi antara kesenian wayang dalam bentuk wayang kreatif yang ditampilkan oleh kelompok masyarakat di Kota Yogyakarta juga diharapkan menjadi refeksi bagi seluruh warga Yogyakarta dalam meneguhkan jati diri mereka dan jati diri Kota Yogyakarta yang berusia lebih dari 2,5 abad.
Sultan HB X menambahkan, proses pembangunan Kota Yogyakarta harus tetap berpijak dan berakar kuat pada filosofi kelahiran kota tersebut. Ia bahkan memperkirakan jika pendiri Kota Yogyakarta tidak akan pernah menyangka jika Yogyakarta akan tumbuh sebagai kota yang dinamis dan penuh kreativitas seperti saat ini.
“Karakter Yogyakarta tetapo harus dijaga sehingga Kota Yogyakarta bisa tumbuh tambah kehilangan jati diri dan tetap bisa menjadi tujuan wisata,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, mencanangkan bulan Oktober sebagai bulan perayaan ulang tahun sekaligus bulan promosi wisata KotaYogyakarta.
“Selama satu bulan penuh, akan ada kemeriahan hingga di setiap sudut Kota Yogyakarta. Hal ini tentu menjadi potensi dan tantangan bagi Kota Yogyakarta untuk berkembang dan maju bersama,” katanya.
Sejumlah kegiatan dalam rangka mendukung promosi wisata di Kota Yogyakarta dikemas dalam tema besar Festival Jogja yang diisi dengan berbagai kegiatan seperti Wayang Jogja Night Carnival yang hingga expo dan promosi produk kreatif termasuk festival kopi di Malioboro.
“Harapanya, rangkaian kegiatan ini bisa masuk dalam kalender wisata nasional di Kementerian Pariwisata,” katanya.
Melalui berbagai kegiatan dan kemeriahan kegiatan sepanjang Oktober tersebut, Haryadi berharap, seluruh masyarakat dan wisatawan bisa ikut merasakan kegembiraan,” katanya.
Sedangkan harapan terhadap Kota Yogyakarta, Haryadi mengatakan, akan tetap berusaha mewujudkan Yogyakarta sebagai kota yang aman, nyaman, tentram, berbudaya, berkarakter dan mampu mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh warganya.
Semetara itu, kemeriahan Wayang Jogja Night Carnival 2018 dibuka dengan video mapping di Tugu, “flash mob” goyang wayang japemete dan dilanjutkan dengan penampilan kendaraan hias bertema Narasinga yang merepresentasikan Dewa Wisnu sebagai dewa pelindung.
Kemeriahan berlanjut dengan penampilan dari seluruh kecamatan dengan cerita wayang yang berbeda-beda, seperti Kotagede dengan Rama Sinta. Setiap kecamatan berupaya mewujudkan tema cerita wayang melalui kostum yang dikenakan hingga properti dan koreografi yang ditampilkan.
Berita Lainnya
Selama Lebaran 2024, sebanyak 109 ribu kendaraan lintasi Tol Solo-Yogya-YIA
Kamis, 18 April 2024 6:18 Wib
Lancarkan arus balik Lebaran 2024, jalur fungsional Tol Jogja-Solo, Jateng, dibuka
Jumat, 12 April 2024 14:07 Wib
50 seniman lukis dan pematung mengikuti Pameran Seni Rupa Janur Kuning
Jumat, 1 Maret 2024 18:38 Wib
"Bersua di Jogja" digelar di Stadion Kridosono selama dua hari
Kamis, 29 Februari 2024 23:36 Wib
DPRD DIY imbau wisatawan gunakan aplikasi Jogja Istimewa
Kamis, 29 Februari 2024 6:34 Wib
Dishub DIY mengantisipasi dampak pembukaan tol sampai Klaten
Selasa, 20 Februari 2024 21:28 Wib
Gubernur DIY mengajak nasabah PNM Mekaar jadi bagian SiBakul Jogja
Selasa, 30 Januari 2024 22:44 Wib
Eko Suwanto bangga ribuan massa "Banteng Jogja" meriahkan Hajatan Rakyat Ganjar-Mahfud
Senin, 29 Januari 2024 16:49 Wib