Gunung Kidul data senjata pusaka milik masyarakat

id Senjata pusaka

Gunung Kidul data senjata pusaka milik masyarakat

Paguyuban Abdi Dalem mekukan jamasan pusaka. (Foto Humas Sleman)

Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mendata sejata pusaka atau tosan aji milik masyarakat untuk menghindari jual beli gelap.
     
"Sebenarnya sudah banyak sekali, cuma memang belum terdata. Oleh sebab itu kami akan mendata tosan aji milik masyarakat," kata Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Gunung Kidul Agus Kamtono di Gunung Kidul, Senin.
     
Dia mengatakan jika tosan aji tidak terdata, dikhawatirkan benda bersejarah ini bisa lepas dan hanya menjadi komoditas. Dengan minat yang besar, bukan tidak mungkin pusaka-pusaka ini hilang lantaran terjual dan bahkan bisa sampai ke daerah atau negara lain. Selain itu, upaya semacam ini juga sebagai penangkal keberadaan keris palsu.
     
"Syukur-syukur nanti benda bersejarah ini bisa terpantau keberadaanya,” ucapnya.
     
Agus  menambahkan saat ini pihaknya terus berupaya melakukan tradisi jamas pusaka dilakukan oleh abdi dalem yang memang khusus didatangkan dari Keraton Yogyakarta. Adapun dalam kesempatan itu, pusaka yang dijamas berjumlah 100 keris serta empat tombak peninggalan keraton yang berada di Gunung Kidul.
     
"Hari ini kita melakukan jamasan pusaka, milik pemkab dan masyarakat," katanya.
     
Ketua Dewan Kebudayaan Gunung Kidul CB Supriyanto menjelaskan kegiatan pusaka ini biasanya dilaksanakan di desa. Namun karena ini kewajiban pelestarian budaya kemudian dibuat kebijakan jamas pusaka difokuskan di satu tempat.
     
"Jamasan kami lakukan bersama di lokasi ini agar masyarakat sekitar juga tahu bagaimana tata cara jamasan yang benar, selain itu agar pusaka bisa terawat dengan baik,” ucapnya.
     
Sebelum jamasan itu dimulai pada Minggu (7/10) malam, telah terlebih dahulu dilangsungkan sarasehan di Bangsal Sewoko Projo. Dalam acara itu juga dijelaskan tentang bagaimana merawat pusaka dan kenapa harus dirawat.
     
"Sekaligus semalam dijelaskan tentang filosofi pusaka ini apa saja. Termasuk para pemilik keris juga harus tahu tentang silsilah dan makna keris miliknya,” ucapnya.
     
Supriyanto mengatakan pusaka-pusaka ini khusunyas berjenis keris tersebar di 30 desa di Gunung Kidul. "Sementara untuk lima tombak merupakan peninggalan Keraton Yogyakarta," katanya.