UNY beri kesempatan "sit-in" mahasiswa Universitas Tadulako Palu

id sutrisna wibawa,rektor uny,uny

UNY beri kesempatan "sit-in" mahasiswa Universitas Tadulako Palu

Rektor UNY Sutrisna Wibawa (Foto Antara/Bambang Sutopo Hadi)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Universitas Negeri Yogyakarta memberi kesempatan mahasiswa Universitas Tadulako Palu, Sulawesi Tengah, untuk mengikuti program kuliah sementara atau "sit-in" di kampus tersebut.
     
"Mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) yang sedang mengungsi dipersilakan untuk mengikuti program 'sit-in' di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada program studi yang sesuai," kata Rektor UNY Prof Sutrisna Wibawa di Yogyakarta, Senin.
     
Hal itu, menurut dia, merupakan partisipasi UNY sebagai perguruan tinggi negeri untuk meringankan beban korban gempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan sekitarnya.
     
"Untuk kepentingan tersebut, UNY siap menerima mahasiswa yang terpaksa harus meninggalkan Kota Palu, agar dapat mengikuti 'sit-in' atau transfer kredit di UNY,' kata Sutrisna.
     
Namun, kata dia, pelaksanaan "sit-in" dan transfer kredit tetap mengikuti panduan dan pedoman yang berlaku.
     
Ia mengatakan prosedur yang harus dilakukan untuk "sit-in" di UNY adalah mahasiswa mengajukan surat permohonan pada Rektor UNY dilampiri foto kopi kartu mahasiswa, KTP, dan DHS serta mencantumkan nomor "handphone" yang bisa dihubungi.
     
Namun, jika dokumen tersebut tidak tersedia, maka cukup dengan surat permohonan saja. Surat beserta lampiran diserahkan pada sekretariat Biro Akademik Kemahasiswaan dan Informasi (AKI) di Gedung Rektorat Lantai 1 sayap timur.
     
"Kontak person yang bisa dihubungi adalah Kepala Biro AKI Setyo Budi Takarina, Sekretariat Biro AKI Afied Hutomo, Kadiv Bidang Kerja Sama KUIK Ratna Budiarti, dan staf KUIK UNY Aji Abdussalim," katanya.
     
Ia mengatakan gempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan sekitarnya membuat duka banyak pihak. Kerusakan parah terjadi di wilayah bencana yang membuat banyak kegiatan terhenti termasuk kegiatan belajar mengajar.
     
"Salah satu perguruan tinggi yang terdampak bencana adalah Untad di mana kegiatan perkuliahan saat ini terpaksa harus dihentikan sementara waktu, selama proses rekonstruksi bangunan dan sistem operasional kampus," katanya.
     
Mengacu pada kondisi tersebut, menurut dia, Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) yang juga Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Kadarsah Suryadi menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas terganggunya proses perkuliahan di Untad.
     
Untuk dapat membantu kelangsungan proses belajar para mahasiswa Untad, MRPTNI menginisiasi program kuliah sementara atau "sit-in" bagi mahasiswa Untad yang sekarang sedang mengungsi di luar Palu.
   
 "UNY menyambut baik hal itu dengan memberi kesempatan mahasiswa Untad untuk 'sit-in' di UNY," kata Sutrisna.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024