Sultan jamin mahasiswa Sulteng terdampak gempa-tsunami tidak putus kuliah

id Sultan,Palu

Sultan jamin mahasiswa Sulteng terdampak gempa-tsunami tidak putus kuliah

Sri Sultan HB X (Foto Antara)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X meminta perguruan tinggi negeri maupun swasta di daerah ini menjamin seluruh mahasiswa terdampak bencana asal Sulawesi Tengah tidak putus kuliah.
       
"Pak Gubernur (Sultan) memerintahkan perguruan tinggi yang penting mahasiswa (asal Sulteng) di Yogyakarta tidak boleh 'drop out' gara-gara bencana," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Gatot Saptadi di Yogyakarta, Senin malam.
       
Hal itu disampaikan Gatot berdasarkan hasil pertemuan antara Gubernur DIY Sultan HB X bersama jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) DIY dengan 14 rektor perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) serta perwakilan mahasiswa asal Sulteng di DIY di Ruang Gadri, Kantor Kepatihan, Yogyakarta, Senin (8/10).
         
"Sebanyak 14 rektor itu dari perguruan tinggi di DIY yang paling signifikan jumlah mahasiswa Sulteng-nya," kata dia.
           
Menurut Gatot, seluruh rektor yang hadir dalam pertemuan tersebut telah berkomitmen memberikan keringanan biaya kuliah mahasiswa asal Sulteng khususnya Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi sesuai beban  yang ditanggung.
       
"Nanti Pak Gubernur mau membuat surat agar perguruan tinggi memverifikasi, perlu dibuat kriteria mahasiswa mana yang bebas SPP (uang kuliah)," kata Gatot.
         
Pemda DIY, menurut Gatot, juga siap memberikan bantuan biaya hidup mereka selama menempuh kuliah di Yogyakarta. Meski demikian, keputusannya masih menunggu kepastian data jumlah beserta nama mahasiswa Sulteng dari masing-masing perguruan tinggi negeri dan swasta di DIY.
       
"Menurut data sementara ada 500-600 mahasiswa (asal Sulteng) tapi nanti untuk data akhirnya kami minta hari Rabu (10/10) sudah ada," kata dia.
         
Sembari menunggu kepastian data mahasiswa tersebut, kata Gatot, yang diutamakan untuk saat ini adalah jaminan ketersediaan makanan untuk para mahasiswa. Pasalnya, menurut dia, saat ini sebagian besar mahasiswa Sulteng praktis belum mendapatkan kiriman uang untuk biaya kuliah dan biaya hidup dari orang tua mereka.
         
"Sehingga Pak Gubernur minta dapur umum harus tersedia, artinya beliau saat ini mengedepankan urusan pangan harus ada dulu, nanti Pemda akan membantu mensuport biayanya," kata dia.
           
Gatot mengatakan selain berfokus kepada mahasiswa Sulteng yang ada di DIY, Pemda DIY juga mengirimkan bantuan logistik untuk warga terdampak bencana di Sulteng. Untuk logistik berupa lauk pauk bagi mahasiswa Sulteng di DIY dari Dinas Sosial serta BPBD DIY sudah menumpuk di asrama mahasiswa Sulteng.
   
"Untuk bantuan logistik dari Pemda DIY sendiri ke Palu melalui perjalanan darat baru sampai Surabaya. Setelah itu nanti koordinasi dulu dengan Komandan Lanud Surabaya untuk diangkut dengan pesawat hercules," kata Gatot.