Masyarakat jangan resah, Suhu udara panas di Yogyakarta peristiwa wajar

id Bmkg,Cuaca

Masyarakat jangan resah, Suhu udara panas di Yogyakarta peristiwa wajar

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Foto ANTARA)

Yogyakarta (Antara) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta menyatakan tren peningkatan suhu udara di daerah ini merupakan peristiwa normal selama Oktober sehingga tidak perlu memunculkan keresahan bagi masyarakat.
       
"Ini kondisi normal setiap bulan Oktober dan Februari karena posisi matahari sedang berada di kisaran atas wilayah Jawa sehingga praktis suhu udara akan terasa panas," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Djoko Budiono di Yogyakarta,  Selasa.
       
Menurut dia, pada siang hari wilayah Yogyakarta memiliki suhu maksimum yang cukup tinggi, yaitu bisa mencapai 33-35 derajat Celsius, sedangkan suhu udara minimum di malam hari juga cukup hangat sekitar 22-24 derajat Celsius.
           
Menghadapi peningkatan suhu udara yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir Oktober, Djoko mengimbau masyarakat mengurangi kegiatan di luar ruangan, khususnya pada siang hari.
         
"Agar banyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi, makan buah dan sayuran untuk meningkatkan daya tahan tubuh, serta tidak membakar tanaman kering karena dikhawatirkan akan merambat," kata dia.
           
Menurut dia, secara umum kondisi iklim di DIY pada Oktober akan memasuki periode pancaroba, sedangkan untuk awal musim hujan akan masuk dimulai November 2018.
     
 Oleh sebab itu, meski suhu udara masih berpotensi naik, menurut dia, hujan dapat muncul sewaktu-waktu, khususnya di bagian utara dan tengah DIY, seperti Sleman, Kulon Progo bagian utara, Kota Yogyakarta, serta Bantul utara.
       
"Hujan kategori ringan hingga sedang berpotensi terjadi, terutama di siang atau sore hari," kata dia.