Update terbaru korban meninggal gempa-tsunami Sulteng 2.045 orang

id bnpb

Update terbaru korban meninggal gempa-tsunami Sulteng 2.045 orang

Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho. () (ANTARA/Dewanto Samodro/)

Jakarta  (Antaranews Jogja) -  Korban meninggal akibat gempa dan tsunami Donggala di Sulawesi Tengah (Sulteng) hingga 10 Oktober 2018 pukul 13.00 WIB mencapai 2.045 orang, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho.

"Seluruh korban meninggal telah dimakamkan," katanya dalam konferensi pers "Update Tanggap Bencana Sulawesi Tengah", Jakarta, Rabu.

Total 2.045 korban meninggal itu terdiri dari 1.636 orang di Kota Palu, 171 orang di Donggala, 222 orang di Sigi, 15 orang di Parigi Moutong, dan satu orang di Pasangkayu di Sulawesi Barat.

"Paling parah kerusakan di Kota Palu. Kerusakan paling parah disebabkan oleh terjangan tsunami," tuturnya.

Dari seluruh korban, 969 jenazah dimakamkan secara massal dan 1.076 dimakamkan oleh pihak keluarga.

"Korban semua sudah dimakamkan karena korban yang ditemukan sudah mulai tidak baik, sudah mulai menimbulkan bau," tuturnya.

Sementara, BNPB mencatat sebanyak 10.679 korban mengalami luka-luka, dengan rincian 2.549 korban luka berat dan 8.130 korban luka ringan. "Korban hilang sebanyak 671 orang," tuturnya.

Lebih lanjut Sutopo menuturkan sebanyak 82.775 jiwa terpaksa mengungsi akibat bencana itu dengan rincian 74.044 jiwa yang mengungsi di 112 titik di Sulawesi Tengah dan 8.731 orang di luar Sulawesi Tengah.

Sutopo menjelaskan sebanyak 67.310 unit rumah mengalami kerusakan yang tersebar di Kota Palu dengan jumlah 65.733 unit rumah, di Sigi dengan jumlah 897 unit, dan di Donggala dengan jumlah 680 unit rumah.

Sementara sebanyak 99 unit fasilitas peribadatan dan 12 titik jalan terdampak bencana itu.

Kemudian, sebanyak 20 unit fasilitas kesulitan juga ikut terdampak dengan rincian satu rumah sakit, sepuluh pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), empat puskesmas pembantu, dan lima pusat kesehatan desa.

 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024