Menag pastikan proses belajar di Palu berlanjut

id Menteri Agama

Menag pastikan proses belajar di Palu berlanjut

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (Foto ANTARA/Riski Mario Johannes Parhusip/mg.yk/ags)

Bantul (Antaranews Jogja) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin  memastikan kegiatan belajar mengajar keagamaan di Kota Palu dan sekitarnya yang terdampak gempa bumi dan tsunami beberapa waktu lalu terus berlanjut.
    
"Ada dua yang kita lakukan, pertama kita akan membangun tenda yang sifatnya darurat agar proses belajar mengajar bisa terus berlanjut," kata Menag usai berkunjung ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu.
    
Upaya yang kedua, lanjut Menteri Agama, adalah dengan menyebarkan para mahasiswa dari perguruan tinggi (PT) keagamaan ke Kota Palu terutama wilayah yang bangunan lembaga pendidikan keagamaan mengalami kerusakan.
    
"Jadi kita punya sejumlah IAIN (Institut Agama Islam Negeri) di Palopo, Makassar, Pare-Pare di sekitar Palu yang itu juga bisa dijadikan tempat belajar, jadi mereka bisa melanjutkan proses studinya di tempat itu," katanya.
    
Berkaitan dengan kondisi lembaga pendidikan keagamaan, madrasah-madrasah dan IAIN termasuk tempat ibadah keagamaan di Palu, Menag belum bisa menjelaskan kondisi termasuk berapa yang terdampak bencana gempa bumi tersebut.
    
"Dirjen Pendis (Pendidikan Islam) Kemenag besok akan menuju Palu untuk secara langsung melihat kondisi IAIN Palu, sebelumnya kami juga mengirim tim khusus minggu lalu untuk melakukan pengamatan yang lebih seksama," katanya.
    
"Intinya adalah kita akan memberikan perhatian khusus kepada tidak hanya IAIN Palu, tapi semua lembaga pendidikan keagamaan di sana, karena ada madrasah, ponpes yang juga memerlukan penanganan khusus karena dampak peristiwa gempa dan tsunami," katanya.
    
Menag juga mengatakan, saat ini kementeriannya sedang melakukan pendataan, inventarisasi dan identifikasi lembaga-lembaga pendidikan keagamaan yang terdampak gempa untuk kemudian dilakukan rekoveri.
    
"Untuk nominal belum bisa kita sebutkan, tapi yang jelas di 2019 kita ingin mengalokasikan anggaran khusus untuk Sulteng guna rekoveri, rekonstruksi lembaga-lembaga pendidikan, termasuk rumah ibadah seperti masjid, gereja yang juga perlu penanganan seksama," katanya.