Pengamat ingatkan kisruh kenaikan premium bisa pengaruhi elektabilitas Jokowi

id BBM

Pengamat ingatkan kisruh kenaikan premium bisa pengaruhi elektabilitas Jokowi

Stasiun pengisian baha nbakar umum. (Foro ANTARA)

Jakarta (Antaranews Jogja) - Kisruh kenaikan bahan bakar minyak jenis premium harus hati-hati karena bisa pengaruhi elektabilitas Jokowi, kata pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio. 

"Dampak langsung mungkin tidak,  tapi kalau sering 'miss' komunikasi antar pejabat pemerintah dan itu banyak diingat masyarakat, bisa jadi mempengaruhi, " kata Hendri kepada Antara di Jakarta,  Rabu. 

Hendri juga mengatakan agar pemerintah berhati-hati dalam memutuskan persoalan kebijakan besar,  khususnya BBM. Sebab Hendri menilai kabinet Presiden Joko Widodo kerap berbeda pendapat dalam memutuskan kebijakan. 

"BBM ini hal penting,  pengaruhnya besar,  ya,  jangan lagi lah 'miss' komunikasi,  ini sudah sering, " kata Hendri. 

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan harga BBM jenis Premium batal naik. 

"Atas perintah dan arahan bapak Presiden, premium batal naik, " kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi ketika dihubungi Antara. 

Lebih lanjut,  ia menuturkan,  hingga saat ini masih menunggu evaluasi dari banyak hal,  salah satunya dari kesiapan PT Pertamina (Persero). 

Beberapa saat sebelumnya,  Menteri ESDM Ignasius Jonan sempat menyebutkan BBM jenis Premium akan naik dari Rp6.550 menjadi Rp7.000 pada hari ini. Hal tersebut berkaitan dengan penyesuaian harga dari BBM nonsubsidi. 

PT. Pertamina (Persero) menyesuaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU, khususnya Pertamax Series dan Dex Series, serta Biosolar Non PSO mulai hari ini (Rabu, 10/10) dan berlaku di seluruh Indonesia pukul 11.00 WIB. 

"Atas ketentuan tersebut, maka Pertamina menetapkan penyesuaian harga. Sebagai contoh di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax Rp 10.400 per liter, Pertamax Turbo Rp 12.250 per liter, Pertamina Dex Rp 11.850 per liter, Dexlite Rp 10.500 per liter, dan Biosolar Non PSO Rp.9.800 per liter," demikian data laman Pertamina. 

Pertamina klaim harga yang ditetapkan ini masih lebih kompetitif dibandingkan dengan harga jual di SPBU lain. Harga yang ditetapkan untuk wilayah lainnya bisa tertera di laman Pertamina. 
 

 

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024