Jogja Halal Festival dorong eksposur produk halal di Indonesia

id Jogja halal festival

Jogja Halal Festival dorong eksposur produk halal di Indonesia

Wakil Ketua Umum MES Firdaus Djaelani memukul gong sebagai tanda dibukanya Jogja Halal Festival 2018 di Jogja Expo Center, Yogyakarta, Kamis. (Foto Antara/Luqman Hakim)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Perhelatan Jogja Halal Festival 2018 yang digelar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di Jogja Expo Center 11-14 Oktober diharapkan berkontribusi efektif mendorong eksposur produk halal di Indonesia.
       
"Kami berharap bisa mendorong eksposur produk halal sehingga ujungnya adalah semakin berkembangnya ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," kata Wakil Ketua Umum MES Firdaus Djaelani dalam pembukaan Jogja Halal Festival 2018 di Jogja Expo Center, Yogyakarta, Kamis.
         
Firdaus mengatakan Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia hingga saar ini terus berupaya meningkatkan aset keuangan syariah. 
     
Berdasarkan data MES, menurut dia, hingga Juni 2018 industri keuangan syariah masih tumbuh positif. Total aset perbankan syariah mencapai Rp444 triliun atau tumbuh 14,6 persen, total aset IKNB syariah mencapai Rp98 triliun atau tumbuh 1,3 persen, dan total aset Pasar Modal Syariah telah mencapai Rp662 triliun. 
     
Sedangkan secara keseluruhan, total aset keuangan syariah kita mencapai Rp1.204 triliun, setara dengan 8,47 persen aset keuangan Indonesia. 
       
"Pangsa pasar ini masih bisa dan harus kita tingkatkan lagi agar keberadaan keuangan syariah lebih dirasakan masyarakat," kata dia.
         
Selanjutnya, di sektor riil, kata dia, juga mulai mengalami pertumbuhan secara positif khususnya industri halal seperti kuliner, pakaian, kosmetik, obat-obatan, serta pariwisata. 
       
Menurut Firdaus, Jogja Halal Festival juga dihelat dalam rangka menyambut rencana MES untuk mengadakan pameran halal internasional dengan nama Indonesia Halal Summit 2019. 
       
Dalam pagelaran Jogja Halal Festival ini, menurut dia, tercatat diikuti sebanyak 217 stand yang terdiri dari kuliner, fashion, lembaga keuangan syariah bank dan non bank, lembaga pemerintah, lembaga 
pendidikan, lembaga sosial, rumah sakit syariah, hotel syariah, properti syariah, serta travel syariah.
       
"Beberapa peserta tidak hanya datang dari Indonesia melainkan juga dari Taiwan dan Malaysia," kata Firdaus.