Sleman gelar "Pelangi Budaya Bumi Merapi"

id Pelangi budaya merapi

Sleman gelar "Pelangi Budaya Bumi  Merapi"

Penampilan dalam Gelar Budaya Pelangi Bumi Merapi 2015. (Antara/Foto Pemkab Sleman)

Sleman (Antaranews Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menggelar pawai bertajuk "Pelangi Budaya Bumi Merapi" sebagai ajang kreativitas tampilan keberagaman seni, budaya dan potensi pariwisata di Kabupaten Sleman pada Sabtu 13 Oktober dan Minggu 14 Oktober.
     
"Kegiatan ini juga merupakan rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Pariwisata Sedunia (27 September) dan Hari Batik Nasional (2 Oktober)," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Sudarningsih di Sleman, Jumat.
     
Menurut dia, tema Pelangi Budaya Bumi Merapi tahun ini adalah "Keberagaman dalam Kebersamaan".
     
"Event karnaval yang digelar untuk ketujuh kalinya ini akan dimulai pada pukul 9.30 WIB di Lapangan Denggung Sleman" katanya.
     
Ia mengatakan, kegiatan Pelangi Budaya Bumi Merapi ini dikemas dalam dua hari, dimana pada hari pertama, Sabtu 13 Oktober 2018 akan ditampilkan kreasi seni dan budaya dalam dua panggung pertunjukan.
     
"Pertunjukan akan dimulai pukul 18.00 dan berakhir pada pukul 22.00 WIB. Selanjutnya pada hari kedua, Minggu 14 Oktober 2018 karnaval Pelangi Budaya Bumi Merapi yang dimulai dari lapangan Tridadi pada pukul 08.00 dan berakhir di lapangan Tridadi pada pukul 14.00 WIB," katanya.
     
Sudarningsih mengatakan, jalur yang akan dilewati adalah Lapangan Tridadi, Lapangan Denggung (display), dan mengelilingi kompleks Pemda Sleman.
     
"Diperkirakan terdapat 40 kelompok, yang terdiri dari 30 kelompok yang berasal dari pelaku pariwisata, seni dan budaya yang ada di Kabupaten Sleman, seperti PHRI, Asita, BPPS, Ikatan Dimas Diajeng, Saka Pariwisata, Desa Wisata, museum, Sekolah/Perguruan Tinggi, seniman, pengusaha, dan pengelola destinasi," katanya.
     
Ia mengatakan, pariwisata Sleman memiliki potensi besar untuk menarik perhatian wisatawan,  baik darl dalam maupun dari Iuar negeri.
     
"Potensi pariwisata ini, menyadur pesan Presiden Jokowi, dapat digenjot dengan menggelar event-event pariwisata yang bagus dan berkualitas. Melalul event pariwisata yang berkualitas tersebut, roda perekonomian daerah akan semakin cepat melaju," katanya.
   
Event yang bagus dan berkualitas, kata dia, akan mendorong wisatawan untuk datang dan datang kembali ke destinasi yang dimaksud.
     
"Sebagai contoh adalah pelaksanaan Jember Fashion Carnival, atau Festival Bunga di Tomohon, atau bagaimana pariwisata Banyuwangi yang digerakkan oleh event yang beragam mampu meningkatkan PAD Banyuwangi, mengurangi ketimpangan dan mengurangi angka pengangguran secara signifikan," katanya.
     
Adapun urut-urutan peserta adalah voreidjer dari polisi pariwisata, marching band AMY, Paskibraka Kabupaten Sleman, Dimas Diajeng Sleman, peserta karnaval.
     
"Di sela-sela peserta akan ada kesenian pendamping seperti reog, barongsai dan trailer bedug. Penampilan peserta akan dinilai sepanjang rute yang dilewati," katanya.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024