Jakarta (Antaranews Jogja) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyalurkan bantuan senilai lebih dari Rp101 miliar untuk memulihkan kondisi pendidikan pascagempa di Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Bantuan diberikan dalam bentuk penyediaan ruang kelas darurat, perbaikan satuan pendidikan, penyediaan perlengkapan belajar mengajar, dan penyaluran tunjangan khusus kepada guru.
"Pemerintah tidak melupakan Nusa Tenggara Barat, khususnya masyarakat Sumbawa dan Sumbawa Barat," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.
Mendikbud mengapresiasi gotong royong pemerintah daerah dan masyarakat dalam upaya mengembalikan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
"Kerja baktinya ini akan kita bantu sebagai bentuk penghargaan atas partisipasi masyarakat dalam menyegerakan kembalinya kegiatan belajar mengajar. Saya tidak ingin kegiatan belajar mengajar terganggu terlalu lama," katanya.
Namun, Muhadjir juga mengingatkan bahwa bantuan dari pemerintah hanya sebagai stimulan atau pendorong saja.
Mendikbud juga menyerahkan bantuan tunjangan khusus kepada para guru terdampak gempa di wilayah Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat. Tunjangan khusus diberikan kepada guru, baik yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) maupun non-PNS dari berbagai jenjang. Untuk guru PNS menerima bantuan Rp1,5 juta/bulan, sedangkan guru non-PNS mendapatkan bantuan sejumlah Rp2 juta/bulan.
Total tunjangan khusus yang diberikan untuk guru terdampak wilayah kabupaten Sumbawa Barat senilai Rp5,4 miliar. Sebelumnya, Mendikbud juga memberikan bantuan tunjangan khusus kepada guru terdampak di wilayah kabupaten Sumbawa dengan nilai bantuan sejumlah Rp5,8 miliar. Total bantuan tunjangan khusus dari Kemendikbud untuk wilayah Sumbawa dan Sumbawa Barat senilai Rp11,2 miliar untuk 2.162 guru dan kepala sekolah.
Mendikbud juga menyerahkan bantuan penyediaan sarana pembelajaran darurat untuk 45 sekolah di KSB senilai Rp121 juta. Kemudian bantuan untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berupa papan tulis, alat permainan edukatif (APE), dan paket buku-buku bacaan untuk anak.
Berita Lainnya
Pramuka bersifat dasar untuk pembangunan negara Indonesia
Kamis, 4 April 2024 16:07 Wib
Nadiem : Vaksinasi mengejar PTM bukan PTM yang mengejar vaksinasi
Selasa, 21 September 2021 19:08 Wib
Mendikbud berharap pelaku seni yang sudah divaksin dapat berkarya
Kamis, 20 Mei 2021 16:59 Wib
Mendikbud : Hardiknas momentum hidupkan pemikiran Ki Hajar Dewantara
Minggu, 2 Mei 2021 10:07 Wib
Mendikbud: Mata kuliah Pancasila dan Bahasa Indonesia tetap ada
Jumat, 16 April 2021 18:16 Wib
Mendikbud : Prioritas utama kembalikan anak belajar tatap muka
Kamis, 1 April 2021 14:32 Wib
Mendikbud: PTM terbatas mulai dari sekarang
Kamis, 1 April 2021 12:50 Wib
Mendikbud : PTM terbatas berbeda dengan masuk sekolah normal
Selasa, 30 Maret 2021 14:44 Wib