Gunung Kidul bentuk desa tangguh bencana potensi tsunami

id tsunami

Gunung Kidul bentuk desa tangguh bencana potensi tsunami

Ilustrasi Tsunami(Foto ANTARA/)

Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membentuk desa tangguh bencana di wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami kerusakan bila terjadi tsunami,
     
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunung Kidul Edy Basuki di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan salah satunya menekan kerusakan akibat tsunami, mulai dari menyiapkan desa tangguh bencana hingga  bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) untuk menyiapkan aplikasi khusus.
     
"BPBD bekerjasama dengan UGM yang telah meluncurkan Sistem Informasi Bahaya Tsunami (Sibat) yang sedang dikembangkan agar masyarakat lebih mudah dalam belajar menanggulangi bencana tsunami," katanya.
     
Dia mengatakan dalam laman sibat terdapat peta yang bisa diketahui jika tsunami dengan ketinggian tertentu dapat menerjang daratan hingga jarak tertentu. Namun saat ini sebatas di sekitar pantai kukup.
     
"Bisa dilihat tsunami dengan ketinggian sekian meter dapat menerjang ke daratan hingga berapa meter jadi masyarakat dapat mengetahuinya," katanya.
     
Edy mengatakan website yang dikembangkan baru dua minggu ini kedepan diharapkan bisa menjangkau wilayah. 
     
"Zaman sudah modern masyarakat lebih senang belajar melalui telepon genggam. laptop, maupun komputer dari pada kami memberikan buku terkait penanggulangan bencana tsunami, dengan website itu masyarakat dapat belajar dimana saja," katanya.
     
Selain itu, lanjut Edy, BPBD Gunung Oidul mengajukan 10 EWS baru untuk dipasang di pantai-pantai yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Untuk jalur evakuasi, pihaknya telah memberikan papan-papan petunjuk untu masyarakat dimana jalur evakuasinya hingga titik kumpul. BPBD juga membentuk desa tangguh bencana.
     
"Kami sudah memetakan desa-desa mana saja yang kemungkinan terdampak tsunami seperti di Desa Tepus, Desa Purwodadi, dan Desa Balong. Disetiap desa tersebut, kami memberikan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat untuk menanggulangi bencana tsunami," katanya.