DIY miliki 64 produk warisan budaya Indonesia

id Dinas Kebudayaan DIY

DIY miliki 64 produk warisan budaya Indonesia

Wakil Kepala Dinas Kebudayaan DIY Singgih Raharjo (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat sebanyak 64 produk yang ada di empat kabupaten dan kota di provinsi ini telah mendapat pengakuan pemerintah sebagai warisan budaya tak benda Indonesia.
     
"Sekarang ini sampai dengan tahun 2018 di DIY ada sebanyak 64 pengakuan atau mendapat sertifikat warisan budaya tak benda," kata Wakil Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY Singgih Raharjo di Kabupaten Bantul, Senin.
     
Namun demikian, kata dia, produk warisan budaya yang sudah disajikan dan disosialisasikan kepada masyarakat DIY hingga saat ini baru 37 produk, sebab yang 27 produk lainnya baru beberapa waktu lalu mendapat pengakuan.
     
Ia mengatakan, sertifikat pengakuan warisan budaya tak benda untuk 27 produk itu diserahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI kepada Gubernur DIY pada awal Oktober 2018, dan kemudian diserahkan ke bupati dan walikota masing-masing.
     
"Yang 37 produk itu diperoleh tahun 2017 ke belakang, nah tentu ini tidak hanya kuliner, dan bagian dari 37 yang sudah kita dapatkan itu ada kerajinan, keterampilan dan ada produk budaya lain dari sisi pakaian," katanya.
     
Singgih menjelaskan, upaya dari pemerintah untuk mengenalkan warisan budaya tak benda itu salah satunya dengan pameran produk, baik kuliner maupun keterampilan yang sudah dapat pengakuan warisan budaya tak benda di akhir pekan lalu.
     
"Sehingga masyarakat harus tahu itu, selain itu juga untuk mengedukasi masyarakat agar (produk warisan budaya) menjadi kebangganan atau ciri khas masyarakat khususnya di DIY," katanya.
     
Ia mengatakan, salah satu wilayah yang belum lama menjadi lokasi pameran warisan budaya adalah Desa Pleret, sebab salah satu desa di Bantul itu mempunyai nilai penting bagi berdirinya Keraton Ngayogyokarto Hadiningrat.
     
"Sehingga dengan itu kami 'sekali dayung dua pulau terlampui', dari sisi memenuhi kolektifnya tentang Jogja, kemudian sosialisasi tentang warisan budaya yang sudah dapatkan sertifikasi. Ini penting untuk kita sosialisasi ke masyarakat," katanya.