Enam hotel Yogyakarta siap gandeng UMKM

id umkm yogyakarta

Enam hotel Yogyakarta siap gandeng UMKM

Pengrajin menyelesaikan proses pembuatan patung loro blonyo atau sepasang pengantin di Yogyakarta. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/17.

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Sebanyak enam hotel di Kota Yogyakarta siap melakukan kerja sama dengan usaha kecil mikro yang ada di wilayah sekitarnya sebagai bagian dari pelaksanaan program “Gandeng Gendong” yang digagas pemerintah daerah setempat.
   
“Akhir Oktober ini kami akan melakukan pertemuan dengan pihak hotel untuk memastikan bentuk kerja samanya. Harapannya, bisa segera direalisasikan,” kata Kepala Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Lucy Irawati di Yogyakarta, Senin.
   
Keenam hotel yang akan menjalin kerja sama tersebut terletak di beberapa wilayah di antaranya Kecamatan Gedontengen, Kecamatan Umbulharjo, Kecamatan Mantrijeron dan Kecamatan Gondokusuman.
   
Lucy mengatakan, hotel yang diajak bekerja sama akan memberikan fasilitas berupa tempat yang bisa disewa secara gratis oleh pelaku usaha kecil dan mikro (UKM) untuk menampilkan produk unggulan wilayah yaitu kerajinan dan “fashion” seperti batik.
   
“Hotel juga akan bekerja sama untuk menyerap produk kuliner dari wilayah sekitarnya. Kami akan susun bagaimana proses pemesanan dan pembayarannya sehingga tidak merugikan pelaku usaha kecil. Ada banyak syarat yang harus dipenuhi untuk menyesuaikan ketentuan dari pihak hotel,” katanya.
   
Menurut dia, kerja sama dalam pelaksanaan program Gandeng Gendong dengan dunia perhotelan tersebut terlebih dulu telah diawali dengan penandatangan kesepakatan bersama antara Pemerintah Kota Yogyakarta dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia.
   
Program Gandeng Gendong adalah program yang diinisasi Pemerintah Kota Yogyakarta yang melibatkan berbagai pihak di antaranya, korporasi untuk membantu pemberdayaan ekonomi di wilayah sekitarnya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
   
Salah satu bentuk realisasi program Gandeng Gendong yang sudah berjalan di antaranya, pembelian produk makanan atau kebutuhan konsumsi untuk pertemuan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. 
   
Pemerintah Kota Yogyakarta sudah menginventarisasi sebanyak 18 kelompok UKM yang siap memenuhi kebutuhan makanan dan minuman pada pertemuan atau kegiatan yang dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta. 
   
“Tujuannya agar belanja yang sudah dialokasikan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk konsumsi sekitar Rp38 miliar setahun dapat kembali ke masyarakat. Jika digunakan untuk belanja kebutuhan konsumsi dari produk wilayah, maka mampu mendorong pemberdayaan warga untuk peningkatan kesejahteraan,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi.
   
Pemerintah Kota Yogyakarta bahkan berencana membuat aplikasi “Nglarisi” untuk membantu pemasaran produk kuliner dan kerajinan dari wilayah sehingga pelaku UKM memiliki pasar yang lebih luas.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024