Masyarakat Yogyakarta jangan takut gelar acara budaya

id Sedekah laut

Masyarakat Yogyakarta jangan takut gelar acara budaya

Puluhan nelayan membawa gunungan dan sesaji saat prosesi "sedekah laut" (Foto ANTARA)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta meminta masyarakat  tidak takut untuk tetap menyelenggarakan berbagai kegiatan tradisi budaya menyusul peristiwa pembubaran dan perusakan persiapan sedekah laut di Pantai Baru, Bantul oleh sekelompok orang tak dikenal.
       
"Masyarakat tidak perlu takut melakukan aktivitas budaya karena pada dasarnya kegiatan itu dilindungi Perda dan Undang-Undang (UU)," kata Wakil Kepala Dinas Kebudayaan (Dikbud) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Singgih Raharjo ditemui di Lapangan Pancasila Grha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa sore.
         
Menurut Singgih, pembubaran dan perusakan persiapan sedekah laut di Pantai Baru, Bantul sama sekali tidak mencerminkan karakter masyarakat Yogyakarta. Peristiwa itu juga telah mencederai Yogyakarta sebagai kota budaya yang selama ini terkenal dengan predikat "City of Tolerance".   
         
"Kami berharap ini tidak terulang lagi karena antara agama, keyakinan, dan negara itu ada jaminannya, sehingga tentunya kita harus saling menghargai keberagaman satu sama lain. Harmoni itu harus kita jaga," kata dia.
         
Singgih menegaskan sedekah laut di Pantai Baru, Bantul murni dilestarikan sebagai adat dan tradisi turun temurun masyarakat setempat, sehingga tidak perlu dikaitkan dengan ritual keagamaan tertentu.
         
"Ini adat dan tradisi turun menurun nenek moyang kita dan patut terus kita lestarikan," kata dia.
         
Yogyakarta sebagai daerah istimewa, kata Singgih, telah memiliki Perda Keistimewaan (Perdais) sebagai turunan dari Undang-Undang Keistimewaan (UUK). Perdais itu antara lain mengatur tentang pemeliharaan atau pelestarian dan pengembangan kebudayaan. "Sehingga pembubaran itu telah menyalahi regulasi itu," kata dia.
         
Sebelumnya, mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Buya Syafi'i Maarif mendorong para pelaku pembubaran persiapan sedekah laut segera ditindak secara tuntas oleh aparat kepolisian. "Polisi jangan diam.Tangkap saja," kata dia saat ditemui di kediamannya di Gamping, Sleman, Senin (15/10).
         
Menurut dia, pembubaran itu merupakan perilaku anarkis yang tak dilandasi pemahaman tentang budaya. Ia menyebut pembubaran itu dipengaruhi ajaran Wahabi. "Rasa takut (masyarakat) harus dihilangkan. Jangan takut sama mereka, kalau takut nanti orang yang tidak waras yang akan menang," kata Buya Syafi'i.
       
Sebelumnya, sekelompok orang membubarkan dan merusak persiapan acara sedekah laut yang akan dilaksanakan pada Sabtu (13/10) di Pantai Baru, Ngentak, Poncosari, Srandakan, Bantul.  Polisi sudah memeriksa sembilan orang terkait perusakan tersebut.