DIY targetkan inseminasi buatan sasar 100.800 sapi

id sapi

DIY targetkan inseminasi buatan sasar 100.800 sapi

Ilustrasi sapi (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww/17.)

Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan kegiatan Inseminasi Buatan dalam rangka program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting pada Tahun 2018 menyasar sebanyak 100.800 sapi di seluruh kabupaten/kota provinsi ini.
    
"Target yang di IB (Inseminasi Buatan) itu untuk DIY sekitar 100.800 sapi, namun itu tidak semuanya akan lahir," kata Kepala Dinas Pertanian DIY Sasongko usai Gebyar Siwab dan Panen Pedet di Pasar Hewan Imogiri Kabupaten Bantul, DIY, Rabu.
    
IB dalam program Upsus Siwab yang difasilitasi anggaran dari pemerintah pusat itu bertujuan mempercepat peningkatan populasi sapi, sebab sapi betina yang masih produktif diupayakan harus bunting dan melahirkan.
    
"Targetnya sekitar 80 persen dari sekitar 100.800 sapi yang di IB tersebut akan melahirkan, itu yang kita harapkan nanti. Kegiatan ini menyasar ke (peternak sapi) seluruh kabupatan/kota di DIY," katanya.
    
Terkait dengan pencapaian program tersebut di wilayah Bantul, Sasongko mengatakan, cukup bagus meski diakui masih banyak petugas lapangan yang belum menyerahkan laporan-laporan ke dinas karena proses masih berjalan.
    
"Tetapi realitas di lapangan cukup bagus, misalnya para petani menyampaikan punya lima ekor ternyata 100 persen sudah bunting, meski belum semuanya, tapi ini bisa memberikan gambaran bahwa kegiatan ini cukup berhasil," katanya.
    
Menurut dia, jenis sapi yang disasar dalam program Upsus Siwab ini disesuaikan dengan keinginan peternak, baik jenis sapi metal atau sapi PO akan dipenuhi, namun diharapkan ternak yang diikutkan adalah sapi yang berkualitas.
    
Sasongko mengatakan, program Upsus Siwab di DIY pada 2018 ini mengalami penurunan dibanding 2017 yang menyasar ke sebanyak sekitar 120 ribu sapi, penurunan itu karena keterbatasan anggaran pemerintah dalam program itu.
    
"Tetapi kita juga minta peran serta dari masyarakat, karena ada juga yang di IB tanpa Siwab, sehingga partisipasi masyarakat ini yang dibutuhkan, jadi meski fasilitas dari pemerintah turun dibanding tahun lalu, tapi jumlah ternak yang di IB tidak berkurang," katanya.