Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarya, mendorong pemerintah desa untuk berinovasi dalam bidang perekonomian melalui program "bursa inovasi desa" berbasis potensi lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sekda Gunung Kidul Drajad Ruswandono di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan bursa inovasi desa diharapkan mampu mendongkrak semangat pemerintah desa untuk lebih baik dan lebih maju kembali, khususnya melahirkan inovasi bidang ekonomi dan industri pariwisata.
"Bursa inovasi desa ini sebagai penyemangat pemerintah desa. Ke depan adopsi inovasi tidak semuanya. Desa didorong untuk mengetahui karakteristik masyarakat dan daerah, dari contoh itu diadopsi penerapannya, namun dengan model tersendiri," katanya.
Ia mengakui jika sumber daya manusianya kurang memadahi, sebagus apapu inovasi dan sekuat apapun pemerintahan tentu tidak akan berdampak maksimal pada masyarakat. Segala macam inovasi di daerah lain, dapat diadopsi sesuai dengan kondisi desa, namun demikian tetap harus perlu penyeleksian yang sekiranya pantas atau tidak.
"Peran pendamping dalam hal ini juga sangatlah dibutuhkan, mengarahkan apa yang sesuai dan perlu ditingkatkan atau diperbaiki," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP3AKBPMD) Gunung Kidul Sudjoko mengatakan sejumlah desa di Gunung Kidul telah melakukan inovasi mulai dari sumber daya manusia, perekonomian masyarakat lokal dan infrastruktur.
"Kami terus melakukan pendampingan kepada desa agar melakukan inovasi," katanya.
Dia mengatakan pendampingan terhadap desa juga lebih ditekankan. Sehingga dalam proses penggunaan dana desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan desa. Saat ini, pemkan mendongkrak dalam bidang pembangunan infrastruktur. Namun demikian pembanguanan tidak melulu di jalan atau sarana prasarana lainnya.
"Pembangunan infrastruktur perlu ada inovasi baru dari pemerintah desa sebagai ciri khas desa," katanya.
Sudjoko mengatakan banyak desa yang berupaya berinovasi demi meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya. Dari 144 desa yang ada telah hampir separuh desa memiliki inovasi meski hal tersebut belumlah maksimal.
"Jadi pada dasarnya penggunaan dana desa itu tidak melulu untuk pembangunan rabat beton, talud atau jalan. Sebagian harus digunakan untuk pengoptimalan inovasi agar desa itu ada nilai lebihnya, jangan hanya jalan ditempat saja," katanya.
Dia menyampaikan adanya bursa inovasi desa ini diharapka mendukung inovasi desa. "Demikian pemerintah desa mampu mengadopsi inovasi yang sesuai dengan kondisi di desa," katanya.
Berita Lainnya
Ribuan wisatawan banjiri Festival Durian 2024 di Trenggalek, Jatim
Senin, 22 April 2024 6:35 Wib
10 desa dan dua kelurahan terdampak erupsi Gunung Ruang, Sulut
Minggu, 21 April 2024 1:20 Wib
Pengungsi erupsi Gunung Ruang, Sulut, peroleh masker
Jumat, 19 April 2024 20:24 Wib
"Badarawuhi Di Desa Penari", tayang perdana di AS
Sabtu, 6 April 2024 21:34 Wib
Lima desa di Tanah Datar, Sumbar, dilanda banjir lahar hujan Gunung Marapi
Sabtu, 6 April 2024 11:57 Wib
Bantul perkuat manajemen pengelolaan rintisan Desa Budaya
Selasa, 26 Maret 2024 9:22 Wib
"Kitaro Tanjou" film versi lengkap "yokai"
Senin, 25 Maret 2024 7:05 Wib
Wae Rebo, NTT, desa tercantik kedua di dunia
Rabu, 20 Maret 2024 19:52 Wib