30 mahasiswa Se-Indonesia ikut kompetisi monolog Peksiminas 2018

id Monolog

30 mahasiswa Se-Indonesia ikut kompetisi monolog Peksiminas 2018

Peserta lomba monolog Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) di ISI Yogyakarta (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antaranews Jogja) - Sebanyak 30 mahasiswa dari perguruan tinggi seni se-Indonesia mengikuti kompetisi monolog, sebuah seni percakapan seorang pemain dengan dirinya sendiri dalam Pekan Seni Mahasiswa Nasional 2018 di Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Jumat.
     
"Ada 30 peserta mahasiswa dari seluruh Indonesia, memang tidak semua provinsi (mengirim, red), tapi 30 peserta ini sudah luar biasa," kata dewan juri lomba monolog Peksiminas 2018, Ratna Riyantiarno di ISI Yogyakarta, Jumat. 
     
Lomba monolog ini merupakan salah satu tangkai lomba dalam Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) XIV Tahun 2018, sebuah event dua tahunan yang diselenggarakan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
       
Menurut dia, kriteria penilaian yang paling utama dalam lomba monolog ini adalah seni peran disamping dari permainan pemain tersebut, sehingga peserta yang keluar sebagai pemenang adalah yang benar-benar menjiwai peran yang ditampilkan. 
     
"Seni peran pastinya, dan permainan. Jadi yang utama yang dilihat adalah seni perannya. Itu yang akan jadi penilaian. Akan diambil pemenang satu-dua-tiga dan harapan satu, dua, tiga," kata pemilik sebuah teater di Jakarta ini.
     
Menurut dia, seni monolog atau yang juga dikenal teater merupakan seni yang terus mengalami perkembangan terlebih dengan adanya perguruan tinggi (PT) seni di Indonesia yang membuka jurusan tersebut, sehingga diminati anak muda. 
     
"Kalau saya bandingkan ketika saya muda itu dulu di kampus-kampus tidak seperti sekarang ini, saya lihat banyak sekali kader dan kegiatan teater di kampus-kampus. Itu jadi suatu kebanggaan kalau kampus punya kelompok teater," katanya. 
     
Oleh sebab itu, pihaknya selaku akademisi bidang seni mengharapkan seni monolog melalui event Peksiminas ini bisa makin dikenal dan diminati anak muda, bahkan menjadi ruang bagi mereka untuk berekreasi di bidang seni tersebut. 
     
"Harapan saya mestinya monolog itu para mahasiswa menjadi tahu dan jadi model buat diri mereka-mereka bukan seni peran, tapi masa depan mereka sebaga pribadi yang punya percara diri, konsentrasi yang baik, artikulasi yang baik, itu modal ke depan," katanya.
     
Sementara itu, Ketua Umum Peksiminas XIV Tahun 2018 Anusapati mengatakan, Peksiminas merupakan event dua tahunan Kemenristekdikti dengan menunjuk Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia (BPSMI) provinsi sebagai panitia penyelenggara. Pada 2018, Yogyakarta menjadi tuan rumah Peksiminas. 
     
"Ini agenda penting Kementerian, karena pekan seni ini merupakan suatu kegiatan yang bisa imbangi bagaimana mahasiswa itu tidak hanya pada penguasaan kompetensi pokok saja, tetapi juga pegembangan 'soft skill' bidang kesenian," katanya.