Pemkab harapkan Pelabuhan Tanjung Adikarto beroperasi

id Pelabuhan tanjung adikarto

Pemkab harapkan Pelabuhan Tanjung Adikarto beroperasi

Pengerukan Pelabuhan Tanjung Adikarto Kabupaten Kulon Progo, DIY. (Foto Mamiek/ANTARA)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan Pelabuhan Tanjung Adikarto segera ada solusi penyelesaiannya, sehingga ada harapan baru bagi nelayan di wilayah itu.
     
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Sudarna di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan penyelesaian Pelabuhan Tanjung Adikarto terkatung-katung, karena belum ada kejelasan kementerian yang akan menyelesaikan apakah Kementerian Kelautan dan Perikanan atau Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
     
"Berdasarkan perjalanam pentahapan pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto selama ini, APBN tidak bisa menyediakan dana yang cukup, kemungkinan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) merupakan alternatif yang logis," kata Sudarna.
     
Ia mengatakan perorangan atau badan usaha swasta yang memiliki modal bisa kerja sama dengan konsensi-konsensi tertentu dengan pemerintah. Namun demikian, sampai saat ini, pihaknya belum mendapat informasi kembali soal kelanjutan pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto, khususnya investor yang tertarik menanamkan modal di Pelabuhan Tanjung Adikarto.
     
Sudarna mengatakan DKP sebagai pembina nelayan Kulon Progo, keberadaan Pelabuhan Tanjung Adikarto sangat vital. Apalah arti pantai selatan banyak potensi ikan, tapi yang menangkap bukan orang Kulon Progo dan didaratkan di luar Kulon Progo.
     
"Menangkapnya di selatan Kulon Progo, tapi mendaratkannya di Pacitan (Jawa Timur) atau Cilacap (Jawa Tengah). Akhirnya, tidak ada pengaruh terhadap hasil produksi ikan tangkap di Kulon Progo, sampai pelabuhan beroperasi," katanya.
   
 Menurut dia, adanya Pelabuhan Tanjung Adikarto beroperasi, kapal-kapal nelayan di DIY, khususnya Kulon Progo. Kemudian adanya ikan yang melimpah, harapnya muncul industri perikanan dan rumah makan.
   
 "Adanya kapal yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Adikarto dapat menggerakan ekonomi masyarakat di kawasan pelabuhan," harapanya.
   
Sudarna mengatakan kunci utama beroperasinya Pelabuhan Tanjung Adikarto adalah pemecah ombak sebelah timur dan barat.
     
"Berdasarkan reviuw rencana detail teknis dan desain Pelabuhan Tanjung Adikarto, perlu adanya perpanjangan pemecah ombak," kata Sudarna.
     
Ia mengatakan pemecah ombak sisi timur sudah dibangun sekitar 220 meter, dan perlu diperpanjang 170 meter. Total panjang pemecah ombak sisi timur sepanjang 390 meter. Kemudian, pemecah ombak sisi barat perlu sepanjang 230 meter, masih kurang 120 meter.
     
"Total biaya yang dibutuhkan untuk penyelesaian Pelabuhan Tanjung Adikarto mulai pemecah ombak hingga pengerukan pasir dalam kolam pelabuhan sekitar Rp400 miliar," katanya.
   
Menurut dia, anggaran besar itu tidak mungkin ditanggung oleh APBD I dan II karena nominalnya sangat besar. Salah satunya, pemkab meminta pemerintah pusat mengalokasikan anggaran penyelesaian Pelabuhan Tanjung Adikarto.
   
 "Kami berharap pemerintah pusat memprioritaskan pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto," harapnya.