Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta mengimbau masyarakat, khususnya nelayan di daerah ini mewaspadai gelombang tinggi di perairan laut selatan Yogyakarta yang saat ini diperkirakan mencapai 2,5-4 meter.
"Masyarakat khususnya nelayan untuk meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di laut," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasium Klimatologi BMKG Yogyakarta Djoko Budiono di Yogyakarta, Minggu.
Menurut Djoko, gelombang tinggi ini diperkirakan akan berlangsung hingga 24 Oktober 2018. Peringatan dini terkait gelombang tinggi itu telah disampaikan ke seluruh instansi di DIY.
Mengacu rata-rata tinggi gelombang normal, menurut dia, biasanya hanya mencapai 2 meter. Meningkatnya tinggi gelombang tersebut dipicu oleh kecepatan angin di laut selatan yang meningkat mencapai 6-10 knot.
Djoko menjelaskan peningkatan kecepatan angin yang memicu gelombang tinggi disebabkan oleh munculnya fenomena tekanan udara rendah di sekitar Australia.
Secara umum, kata dia, kondisi iklim pada pertengahan Oktober ini wilayah DIY akan memasuki periode pancaroba. Untuk awal musim hujan sendiri akan masuk mulai November 2018.
Cuaca pada masa pancaroba ini, menurut Djoko, ditandai adanya perubahan cuaca yang signifikan. Pada siang hari cuaca sangat panas, mendekati sore bisa berubah menjadi berawan dan berpotensi munculnya hujan dengan kategori sedang hingga lebat.
"Hujan pada masa pancaroba berdurasi pendek dan bersifat lokal. Kondisi ini bisa disertai petir dan angin kencang," kata dia.
Berita Lainnya
KRI Escolar prosesi laut Semana Santa
Jumat, 29 Maret 2024 16:12 Wib
AS habisi Houthi di Laut Merah
Jumat, 29 Maret 2024 11:38 Wib
Hujan ringan guyur Indonesia
Kamis, 28 Maret 2024 7:40 Wib
Korban gempa Bawean, Jatim, butuh pendampingan psikososial atasi trauma
Senin, 25 Maret 2024 9:26 Wib
Gempa Bawean, Jatim, ini 12 fakta diungkap BMKG
Senin, 25 Maret 2024 7:08 Wib
Terjamin baik, kesehatan warga korban gempa Bawean, Jatim
Minggu, 24 Maret 2024 20:35 Wib
Laut Sawu, NTT, diguncang gempa
Minggu, 24 Maret 2024 14:44 Wib
Gempa susulan di laut Tuban, Jatim, masih terjadi 193 kali
Minggu, 24 Maret 2024 6:43 Wib