Bupati Bantul ajak santri manfaatkan sosmed tebarkan kedamaian

id santri

Bupati Bantul ajak santri manfaatkan sosmed tebarkan kedamaian

Kirab Santri dalam rangka Hari Santri Nasional Kabupaten Bantul 2018 di Lapangan Trirenggo Bantul (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul, (Antaranews Jogja)- Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Suharsono mengajak semua santri kabupaten ini dapat memanfaatkan sosial media untuk menebarkan kedamaian kepada siapapun demi persaudaraan di kalangan masyarakat.

"Seringkali muncul di ranah sosial media hal-hal yang berpotensi memecah belah kita. Santri harus terpanggil memanfaatkan sosial media untuk menebarkan kedamaian kepada siapapun, kapanpun dan dimanapun," katanya di Bantul, Minggu.
    
Hal itu dikatakan Bupati Bantul dalam pengarahan pada acara Apel dan Kirab Santri dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Kabupaten Bantul 2018 yang diadakan di Lapangan Trirenggo depan Rumah Dinas Bupati Bantul.
    
Bupati juga mengatakan, para santri atau seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren harus bisa semakin menekankan serta menumbuhkan semangat persatuan dan persaudaraan di kalangan masyarakat.
    
Untuk itu, dalam menghadapi tahun politik, Bupati juga berpesan dan mengajak semua santri di seluruh Bantul juga aktif mensukseskan tahapan Pemiliihan Umum (Pemilu) 2019 untuk mengonstruksi pemilu berkualitas dan berintegritas.
    
"Mari bersama-sama kita menjaga iklim sosial yang kondusif selama tahapan Pemilu 2019 berjalan, dengan menggunakan media sosial secara arif dan bijak," kata Bupati Suharsono.
    
Selain itu, kata dia, memberikan komentar dan opini dengan menggunakan bahasa yang santun dan bertanggungjawab serta penuh dengan hikmah demi menjaga stabilitas sosial di masyarakat.
    
Sementara itu, Bupati juga mengatakan, keputusan Presiden RI tentang Hari Santri memiliki banyak makna, diantaranya adalah wujud pengakuan pemerintah atas perjuangan dan kiprah kalangan ulama dan santri.
    
"Merayakan hari santri sejatinya adalah memperjuangkan nilai-nilai Islam dan jatidiri ke-Indonesiaan sebagai salah satu kesatuan yang padu. Demikian juga memperjuangkan ke-Indonesiaan dengan tanpa melupakan nilai keislaman," katanya.
    
Bupati mengatakan, jati diri santri yang utama adalah mereka yang cinta tanah air dengan berlandaskan agama. Santri memiliki resolusi jihad, tidak semata hanya membela kepentingan pesantren, tapi lebih luas," katanya.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024