Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta Fahmi Akbar Idris mengatakan para santri pondok pesantren memiliki peran terdepan dalam menangkal peredaran informasi bohong atau hoaks yang berpotensi memecah belah bangsa.
"Saya yakin para santri mampu terdepan menangkal hoaks karena sudah terbiasa mengutamakan 'sanad' (sandaran) untuk memastikan asal muasal ilmu yang didapat di pondok pesantren," kata Fahmi di Yogyakarta, Minggu.
Menurut Fahmi, para kiai di pondok pesantren selalu menjelaskan sanad untuk setiap ilmu yang hendak diajarkan kepada para santrinya. Sanad mampu merunut validitas ilmu yang diajarkan dan dipastikan tak terputus hingga penulis asli kitab atau para ulama terdahulu sebagai rujukan.
Dalam konteks hadist, kedudukan sanad juga sangat penting untuk memastikan kesahihannya karena mata rantai para periwayatnya dipastikan harus tersambung hingga Nabi Muhammad SAW.
"Misalnya ilmu ini dari guru siapa, kemudian gurunya guru itu dari siapa nyambung terus sampai Kanjeng Nabi," kata dia.
Dengan demikian, kata dia, apabila menerima kabar atau berita hoaks atau fitnah secara otomatis para santri akan merunut dari mana sumbernya sehingga tidak asal diterima bahkan terburu-buru disebarkan.
"Sehingga para santri sudah seharusnya memverifikasi sumber informasi yang didapat. Ini yang ngomong siapa dan dari siapa sehingga ada proses 'tabayyun'," kata dia.
Menurut Fahmi, Dalam konteks memeringati Hari Santri Nasional (HSN), selain mampu menangkal hoaks, para santri juga bisa berperan paling depan dalam menyemai rasa nasiolisme dengan terus menggaungkan toleransi antarsesama anak bangsa.
"Kita minta para santri bisa mengisi apa yang sudah diwariskan para 'mbah-mbah' (ulama terdahulu) dalam memperjuangkan bangsa ini dengan mempertahankan Indonesia sebagai negara yang aman dan nyaman untuk siapapun tanpa melihat agama, suku, dan ras," kata dia.
Selain itu, kata dia, para santri juga dapat menunjukkan bahwa ruang lingkup perjuangan mereka untuk bangsa saat ini amat luas, bukan hanya di ranah keagamaan, namun telah mampu menyebar di berbagai bidang profesi.
"Dulu kesannya santri ruang lingkupnya hanya di seputar pondok pesantren saja. Jangan salah santri-santri sekarang sudah menyebar di mana-mana ada yang jadi ahli geologi, dan lainnya," kata dia.
Berita Lainnya
Kemampuan 2P santri cegah perundungan di Indonesia
Minggu, 24 Maret 2024 0:27 Wib
PCINU berbagi pengalaman via "Santri Indonesia di Tiongkok"
Kamis, 21 Maret 2024 9:59 Wib
Bapak dan anak cabuli belasan santri
Sabtu, 16 Maret 2024 6:38 Wib
Lima pelajar di Kudus, Jateng, tenggelam di area banjir tiga tewas
Jumat, 15 Maret 2024 16:33 Wib
Pesantren harus terdaftar dan ramah anak untuk belajar
Senin, 4 Maret 2024 4:40 Wib
Persoalan serius, tingginya kekerasan di lembaga pendidikan Indonesia
Sabtu, 2 Maret 2024 7:37 Wib
KPAI: Kekerasan sebabkan kematian santri di ponpes diusut tuntas
Sabtu, 2 Maret 2024 7:22 Wib
Santri dukung Prabowo Gibran
Senin, 5 Februari 2024 6:53 Wib