Gunung Kidul tunggu evaluasi APBD Perubahan dari gubernur

id Gunung Kidul

Gunung Kidul tunggu evaluasi APBD Perubahan dari gubernur

Kantor Pemkab Gunung Kidul (antarayogya)

Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih menunggu evaluasi dari Gubernur DIY terkait APBD Perubahan 2018 yang sudah diserahkan beberapa waktu lalu.
     
"Hingga saat ini, kami masih menunggu. Jadi kepastiannya, tunggu hingga evaluasi gubernur turun,” kata Sekda Gunung Kidul Drajat Ruswandono di Gunung Kidul, Senin.
     
Dia mengatakan saat ini baru dievaluasi oleh gubernur, dan belum ada hasilnya. Memang terlambat dalam pengumpulannya. "Insya Allah, minggu depan sudah selesai semua, dan semoga tidak ada kendala," katanya.
     
Dia mengatakan mundurnya pembahasan sebenaranya tidak masalah. Namun Jika mengacu pada aturan yang ada, harusnya akhir September sudah selesai dibahas.
     
"Dulu (2017) disahkan pada 5 Oktober, sedang yang sekarang 1 Oktober sudah ditetapkan. Sedang dari pusat atau provinsi juga tidak ada edaran terkait pembahasan harus tepat waktu dan tidak boleh molor,” katanya.
     
Drajat mengakui jika APBD Perubahan 2018 ditolak oleh Pemda DIY maka tidak ada masalah. "Kalau memang ditolak maka akan tetap menggunakan APBD murni 2018," katanya.
     
Ketua DPRD Kabupaten Gunung Kidul Dhemas Kursiswanto menyampaikan pengumpulannya bukannya terlambat tetapi memang berbenturan dengan hari libur saat itu Sabtu. Pada APBD perubahan kali ini anggaran tetap berjalan tetapi dilakukan efisiensi dibeberapa sektor.
   
 "Secara umum memang belum bisa kami jelaskan, karena masih menunggu evaluasi dari provinsi terlebih dahulu kemungkinan ya kalau tidak Selasa atau Rabu," katanya.
     
Disinggung mengenai mepetnya rapat paripurna pembahasan APBD perubahan karena banyak eksekutif yang melakukan persiapan kampanye untuk Pemilu 2019 dirinya tidak menyalahkan pihak eksekutif.
     
"APBD perubahan masuk sekitar setelah 22 September, tapikan masuk komplit pada 25 September, pembahasannya tidak ada satu minggu. Menurut jadwal semula pada tanggal 4 September, tetapi kami ajukan pada tanggal 1," paparnya.