Pemkab imbau petani tidak tergesa-gesa tanam padi

id Tanam padi,musim kemarau

Pemkab imbau petani tidak tergesa-gesa tanam padi

Pengolahan lahan pertanian (Foto Antara)

Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau petani setempat tidak tergesa-gesa menanam padi karena belum turun hujan hingga minggu keempat Oktober ini.

"Kami mengimbau para petani untuk menunggu dan jangan tergesa-gesa menanam padi karena sampai saat ini belum turun hujan," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Kabupaten Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Selasa.

Menurut dia, seharusnya pada Oktober ini sudah memasuki musim tanam (MT) satu, tetapi penanaman belum bisa dilakukan petani pada lahan pertanian, karena belum turun hujan seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. 

Karena itu, kata dia, petani diimbau untuk menunggu waktu yang tepat untuk memulai tanam agar tanamannya tidak kesulitan air. Setidaknya tanam bisa dimulai ketika ada tanda-tanda musim hujan sesuai prediksi dari BMKG. 

"Petani bisa mempersiapkan dulu misalnya olah tanah dan lain sebagainya. Petani juga harus perhitungkan juga ke arah (tanaman) palawija, dengan melihat konsistensi turunnya hujan berdasarkan prakiraan dari BMKG, ini yang kita 'update' terus," katanya.

Pulung mengatakan, musim kemarau panjang yang hingga minggu keempat belum turun hujan ini memang berdampak pada ketersediaan air irigasi lahan pertanian yang menipis, terutama di lahan tadah hujan atau yang mengandalkan air hujan. 

"Namun belum ada lahan kekeringan, karena memang belum tanam, dampaknya  hanya mundur waktunya karena belum ada hujan. Karena itu belum ada yang tanam kemudian kekeringan itu belum ada," katanya.

Ia mengatakan, dampak yang terjadi karena mundurnya waktu tanam padi itu, maka otomatis akan memengaruhi produksi panen pada 2018, sebab hasil panen juga mengalami kemunduran dari yang seharusnya bisa akhir tahun.

"Kalau memengaruhi luas tanam tidak, tapi mengurangi produksi dalam satu tahun, produksinya jadi mundur, harusnya Desember produksi, tapi ini (produksi) pada Januari, jadi mundur satu bulan kalau akhir Oktober hujan," katanya. (T.KR-HRI/B/N. Yuliastuti)