Jakarta (Antaranews Jogja) - Buah hati yang terlalu pemilih dalam mengisi perut bisa membuat orangtua pusing tujuh keliling karena anak cuma mau mengonsumsi makanan tertentu.
Psikolog Ayoe Sutomo mengatakan ada banyak faktor yang menyebabkan anak jadi pilih-pilih soal makanan, termasuk dari sisi psikologi hingga pola makan ibu saat mengandung.
"Ada kalanya kondisi tertentu yang membuat dia tidak nyaman saat dia makan makanan tertentu. Misalnya saat makan sesuatu dia dipaksa, jadi trauma," jelas Ayoe usai peluncuran es krim Joyday di Jakarta, Selasa.
Menurut Ayoe, ada juga kemungkinan sang ibu kurang banyak menyantap variasi makanan saat hamil sehingga anak tidak tidak mengenal banyak rasa.
"Variasi banyaknya makanan yang dimakan ibunya saat hamil mempengaruhi memori rasa pada anak," Ayoe mengungkapkan riset-riset yang pernah ia baca.
Oleh karena itu, orangtua sebaiknya mengenalkan beragam jenis makanan baru sesering mungkin pada anak.
Jangan ragu untuk mengeksplorasi resep dan bentuk agar makanan terlihat menggiurkan, misalnya bento di mana bahan makanan diubah menjadi bentuk binatang-binatang lucu.
Libatkan juga anak dalam memasak. Berikan tugas-tugas sederhana seperti memotong atau mengupas sayur. Keterlibatannya dalam proses memasak akan membuatnya lebih tergerak untuk mencicipi makanan tersebut.
Berita Lainnya
Jika suhu tubuh anak di atas 38 derajat, beri paracetamol
Senin, 22 April 2024 17:55 Wib
Optimalkan prestasi, Genza Education Surabaya perkuat komunikasi orang tua-anak
Senin, 22 April 2024 12:24 Wib
Hiburan erotis di lapangan terbuka Kisaran, Sumut, dikecam
Senin, 22 April 2024 6:50 Wib
Anak muda jangan pantang menyerah ambil keputusan, pinta Mensos
Senin, 22 April 2024 6:47 Wib
Anak di Indonesia perlu diedukasi seksual di era digital
Minggu, 21 April 2024 18:35 Wib
Ancaman pornografi anak harus ditangani tuntas, pinta anggota MPR RI
Sabtu, 20 April 2024 15:00 Wib
Pemerintah hapus pornografi anak di ruang digital Indonesia
Jumat, 19 April 2024 20:42 Wib
Kasus pornografi libatkan anak Indonesia fenomena gunung es
Kamis, 18 April 2024 18:53 Wib