Bantul (Antaranews Jogja) - Sebanyak 14 desa dan kelurahan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, mengikuti Festival Desa Budaya yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan DIY di Lapangan Kayuhan Desa Triwidadi, Pajangan, Kabupaten Bantul.
"Festival ini sebagai bagian dari kegiatan pengembangan desa budaya di DIY yang saat ini sudah ada 56 desa budaya tersebar di seluruh kabupaten/kota se-DIY," kata Sekretaris Dinas Kebudayaan DIY Singgih Raharjo disela festival, Rabu.
Selain itu, kata dia, Festival Desa Budaya yang diisi dengan seni pertunjukan 12 desa dari Bantul dan dua kelurahan dari Yogyakarta serta dimeriahkan stan perwakilan dari kecamatan se-Bantul ini sebagai upaya mengekspresikan kreasi seni budaya di DIY.
"Saya berharap dengan sebanyak 56 Desa Budaya di DIY itu bukan berarti kita berbangga karena jumlahnya, akan tetapi kita bisa mampu menunjukkan budaya itu milik dan hasil olah seni dari kita sendiri," katanya.
Singgih mengatakan, ada beberapa ranah kebudayaan yang harus selalu dipelajari bersama, yaitu adalah seni meliputi seni pertunjukan, seni kontemporer, seni klasik, seni rupa, seni kriya, seni musik dan seterusnya.
Kemudian, kata dia, terdapat bahasa, yang menyangkut tiga hal yakni, bahasa itu sendiri, sastra dan aksara. Adapun obyek ke tiga adalah adat istiadat dan tradisi leluhur yang berasal dari desa secara turun-temurun.
"Selanjutnya ada benda yang meliputi cagar budaya dan warisan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di desa yang melahirkan suatu produk misalnya hasil olahan pangan dengan ciri khasnya masing-masing," katanya.
Singgih juga mengatakan, hingga 2018 DIY telah mendapatkan 64 sertifikat Warisan Budaya Tak Benda dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) atas kekayaan warga DIY dan selayaknya harus dijaga, kembangkan dan lestarikan.
Sementara itu, Bupati Bantul Suharsono mengatakan, atas nama Pemkab Bantul mengapresiasi setinggi-tingginya segala daya dan upaya Dinas Kebudayaan DIY dan Dinas Kebudayaan Bantul yang telah menyajikan kegiatan yang sarat makna kehidupan sosial di wilayah Bantul.
"Saya tekankan budaya leluhur harus senantiasa dijaga dan dilestarikan, karena mengandung kebaikan antarsesama , manusia dengan alam dan manusia dengan sang pencipta," katanya.
Berita Lainnya
RI promosikan budaya melalui bazar amal di Tokyo, Jepang
Kamis, 28 Maret 2024 19:54 Wib
Bahasa Indonesia sarana komunikasi di perbatasan RI-Timor Leste
Rabu, 27 Maret 2024 17:22 Wib
Bantul perkuat manajemen pengelolaan rintisan Desa Budaya
Selasa, 26 Maret 2024 9:22 Wib
Rumah adat dijadikan wisata budaya tarik wisatawan
Selasa, 26 Maret 2024 5:17 Wib
Gedung Filateli Jakarta perlu diselamatkan
Senin, 25 Maret 2024 7:13 Wib
Harmony Day di sekolah Australia kenalkan Indonesia
Jumat, 22 Maret 2024 16:01 Wib
Perkuat landasan budaya masyarakat Indonesia, dakwah kultural
Jumat, 22 Maret 2024 8:07 Wib
Lindungi Cagar Budaya Benteng Martello, pembangunan pemecah ombak
Kamis, 21 Maret 2024 16:02 Wib