DIY dituntut selesaikan pembuatan jalur alternatif Sleman-Gunung Kidul

id jalan di gunungkidul

DIY dituntut selesaikan pembuatan jalur alternatif Sleman-Gunung Kidul

Jalan raya Jogja - Wonosari, Gunung Kidul. (Foto ANTARA/Silverius Guntur/Ags/12)

Gunung Kidul (Antaranews Jooja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan pemerintah provinsi segera menyelesaikan pembangunan jalur alternatif menuju ke Sleman-Gunung Kidul, sehingga memecah  kepadatan arus lalu lintas di jalur utama Yogyakarya-Wonosari. 
     
"Pembangunan jalur alternatif Sleman-Gunung Kidul merupakan salah satu upaya untuk memecah kepadatan arus lalu lintas di jalur utama Yogyakarta-Wonosari supaya arus lalulintas tidak menumpuk di jalur utama sehingga arus kendaraan bisa lancar," kata Kepala Bappeda Gunung Kidul Sri Suhartanta di Gunung Kidul, Sabtu.
   
Dia mengatakan kajian untuk jalan Gading-Tawang sangat dibutuhkan. Salah satunya untuk menentukan titik sehingga jalur yang akan dilalui bisa sesuai standarisasi.
     
"Kajian dibutuhkan agar pembangunannya pas, hingga alokasi anggran," katanya.
     
Kasi Pemeliharaan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPR) Gunung Kidul Wadiyana mengatakan, sejauh ini untuk jalur Gading-Gedangsari yang sedang dikerjakan panjangnya sekitar 6 kilometer.
   
"Total panjangnya mencapai 16, 5 kilometer dengan lebar 16 meter," katanya.
     
Dia mengatakan saat ii jalur jalan Gading-Ngalang masih dalam tahap pembangunan, tahapan berikutnya adalah sambungan menuju Tawang, Patuk.
   
 "Dalam perencanaan, karena melintasi jalur perbukitan, sedikitnya lima jembatan akan dibangun. Namun semua propinsi yang mengerjakan," katanya.
     
Dijelaskannya, proses pembebasan lahan baru diusulkan masuk tahun anggaran 2019 dengan total luasan sebanyak 25 hektare. 
     
"Jalan alternatif ini merupakan proyek provinsi, sementara pemkab masuk di pembebasan lahan," katanya.
   
Seorang warga Plumbungan, Putat Tego Mulyono mengatakan lahan miliknya bakal terkena pembebasan lahan. Pihaknya juga sudah mendapatkan sosialisasi terkait dengan jalur alternatif tersebut. “Tanah saya juga sudah dipatok,” katanya.
     
Dia berharap dengan adanya jalur baru ini bisa meningkatkan perekonomian warga dan memudahkan akses ke kota.