Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Sebanyak 64 orang atau 31,22 persen dari total 205 mahasiswa sarjana dan pascasarjana yang menyelesaikan pendidikan di Institut Pertanian Instiper Yogyakarta periode 2018 merupakan mahasiswa penerima beasiswa.
"Dari 64 orang wisudawan-wisudawati, sebanyak 63 orang penerima beasiswa ikatan dinas dari perusahaan dan satu orang merupakan penerima beasiswa Bidikmisi," kata Rektor Instiper Yogyakarta Purwadi pada acara Wisuda Sarjana dan Pascasarjana di Instiper Yogyakarta, Sabtu.
Dia menyebutkan, dari 63 orang itu terdiri atas 21 orang penerima beasiswa Eka Tjipta Foundation, 19 orang penerima beasiswa PT. Sinar Mas untuk Sarjana Perkebunan Kelapa Sawit (SPKS) dan 23 orang untuk Sarjana Teknik Industri Kelapa Sawit (STIKS).
Adapun dari total 205 orang itu rinciannya adalah, Program Magister Manajemen Perkebunan Kelapa Sawit meluluskan delapan orang mahasiswanya dan sarjana strata 1 meluluskan 197 orang mahasiswa.
Kemudian Fakultas Pertanian paling banyak meluluskan mahasiswanya yaitu sebanyak 130 mahasiswa yang terdiri dari 92 orang mahasiswa dari Program Studi Agroteknologi dan 38 orang dari Program Studi Agribisnis.
Sedangkan Fakultas Teknologi Pertanian meluluskan 48 orang terdiri 30 orang dari Program Studi Teknik Pertanian dan 18 orang dari Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, dan pada periode wisuda ini Fakultas Kehutanan meluluskan 18 mahasiswa.
Rektor Instiper Yogyakarta kemudian juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh orang tua wisudawan dan wisudawati karena telah mempercayakan pendidikan putera-puterinya di Kampus Instiper Yogyakarta.
"Terimakasih juga untuk para stakeholder dari perusahaan yang telah memberikan beasiswa ikatan dinas kepada Instiper Yogyakarta. Dan kepada seluruh wisudawan kami ucapkan selamat memasuki dunia kerja," katanya.?
Peraih nilai IPK tertinggi untuk jenjang S1 pada wisuda ini diraih Jony Wijaya dengan nilai IPK mencapai 3,90. Jony merupakan penerima beasiswa ikatan dinas dari SMART Planters untuk minat Sarjana Pendidikan Kelapa Sawit (SPKS) Fakultas Pertanian.
Sedangkan pada Magister Manajemen Perkebunan Kelapa Sawit, Nurcahyono merupakan wisudawan yang memiliki nilai IPK tertinggi yaitu sebesar 3,84 dan menyelesaikan pendidikan S2-nya dalam waktu dua tahun tujuh bulan.
Rektor Instiper mengatakan, bahwa saat ini perguruan tinggi tersebut telah melakukan transformasi, melakukan berbagai loncatan jauh ke depan dalam menghadapi revolusi industri 4.0 serta tantangan dan peluang dunia perkebunan dan kehutanan berikut industrinya.
"Transformasi tersebut meliputi penyesuaian kurikulum, penyiapan infrastruktur sarana pendidikan seperti pembangunan `pilot plant` di SEAT yang telah diresmikan oleh Sekjen Kemenristekdikti," kata dia.
Bahkan, lanjut dia, belum lama ini Instiper Yogyakarta telah meresmikan laboratorium robotik dan laboratorium AIRICA, pembangunan perpustakaan dengan konsep `digital library` dan pembangunan `smart green house` dan `mobile clinic".
Berita Lainnya
Kapolresta: Kriminalitas di Yogyakarta bisa ditekan saat Lebaran
Jumat, 19 April 2024 2:38 Wib
KPU Kota Yogyakarta segera merekrut anggota PPK-PPS Pilkada 2024
Kamis, 18 April 2024 19:06 Wib
KPU Yogyakarta melibatkan disdukcapil pastikan data pemilih Pilkada 2024
Kamis, 18 April 2024 2:09 Wib
Pj Wali Kota Yogyakarta tak temukan ASN bolos kerja pascalebaran
Rabu, 17 April 2024 17:37 Wib
Yogyakarta skrining kesehatan seluruh ASN pascalebaran
Rabu, 17 April 2024 14:58 Wib
WWF ke-10 bentuk "center of excellence" di DI. Yogyakarta
Rabu, 17 April 2024 6:13 Wib
Bupati Bantul mengajak momentum Syawal untuk tingkatkan pelayanan masyarakat
Selasa, 16 April 2024 21:22 Wib
Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto segera disidang
Selasa, 16 April 2024 18:07 Wib