SBY minta caleg Partai Demokrat tidak mengumbar janji muluk-muluk

id Sby

SBY minta caleg Partai Demokrat tidak mengumbar janji muluk-muluk

Susilo Bambang Yudhoyono, dok (Foto ANTARA)

Yogyakarta,  (Antaranews Jogja) - Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono meminta seluruh calon legislatif dari partainya untuk tidak banyak memberikan janji yang muluk saat kampanye.
       
"Saya instruksikan kepada para caleg jangan banyak berjanji. Jangan berjanji yang muluk-muluk saya takut kalau janjinya setinggi langit nanti malah tidak bisa ditepati," kata SBY saat berdialog bersama warga, kader, dan fungsionaris Partai Demokrat di Ndalem Benawan, Yogyakarta, Sabtu (27/10) malam.
       
 Menurut SBY, instruksi tersebut telah disampaikan kepada para kader Partai Demokrat di seluruh Indonesia. Kampanye yang muluk atau hampir pasti tidak bisa ditepati, kata dia, harus dihindari. "Saya sudah meminta seluruh jajaran Partai Demokrat termasuk di Yogyakarta," kata dia.
           
Meski demikian, ia mengatakan bahwa penyampaian janji kepada masyarakat merupakan bagian dari kampanye itu sendiri. "Kampanye itu pada prinsipnya adalah janji-janji apakah itu capres-cawapres, dan juga partai politik utamanya para calon anggota DPR RI atau DPRD provinsi/kabupaten. Janji-janji kalau beliau mendapatkan amanah dan mendapatkan mandat dari rakyat apa yang dilakukan," kata dia.
 
  Selain berpesan tidak banyak berjanji, SBY justru meminta para kadernya mendengarkan keluh kesah masyarakat secara langsung agar dapat dipenuhi setelah pemilu.
         
"Bahkan tidak usah menunggu pemilu pun harapan rakyat agar dipenuhi oleh pemerintah sekarang yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo untuk Indonesia secara keseluruhan," kata dia.
         
 Oleh sebab itu, dalam dialog itu ia berharap masyarakat dapat mengutarakan apa yang masih menjadi keluh kesah atau sebaliknya menyampaikan apa adanya bahwa yang dilakukan pemerintahan saat ini sudah cukup baik.
       
  "Saya SBY, bapak ibu, dan para caleg Partai Demokrat ingin mendengarkan apa yang sesungguhnya terjadi. Kalau sudah baik bapak-ibu bisa mengatakan ini sudah baik. Kalau ada hal-hal yang belum baik bapak ibu 'kersa ngendika' (bersedia bicara) yang itu belum baik," kata dia.
           
 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024