Legislator berharap pendidikan Pancasila diajarkan di sekolah

id Pancasila

Legislator berharap pendidikan Pancasila diajarkan di sekolah

ilustrasi monumen pancasila (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)

Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI Idham Samawi mengharapkam mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila kembali diajarkan di bangku sekolah untuk meningkatkan generasi muda dalam mencintai negara. 
     
"Saya menyayangkan pelajaran PMP di sekolah dihilangkan dan diganti dengan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Saya menganggap penghilangan ini sebagai bagian untuk menguliti Pancasila,” kata Idham sosialisasi empat pilar kebangsaaan di Desa Kepek, Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin.
     
Dia mengatakan penjabaran nilai dari Pancasila saat ini sudah tidak banyak dilakukan. Pada Orde Baru, sering disalahgunakan untuk legitimasi kekuasaan.
     
"Untuk saat reformasi pembelajaran Pancasila tidak lagi menjadi pelajaran yang wajib," katanya.
   
Idham mengatakan saat ini pihaknya terus dilakukan kajian agar PMP dikembalikan ke bangku sekolah di setiap jenjang pendidikan. "Saat ini masih dilakukan kajian," katanya.
     
Dia mengatakan pihaknya juga berharap Garis Besar Haluan Negara (GBHN) juga kembali dijalankan. Sebab, saat ini tidak ada kesamaan konsep antara presiden dengan gubernur hingga bupati. 
     
"Ini yang disinkronkan melalui haluan negara. Yang terpenting haluan negera bisa dimunculkan lagi, tapi untuk nama bisa dibicarakan bersama sehingga tidak ada yang kontroversi," ucapnya.
     
Ketua DPRD Gunung Kidul Demas Kursiswanto mengatakan sosialisasi pilar kebangsaan sangat penting terus dilakukan, karena keberadaan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika salah satu upaya untuk memperkuat persatuan dan kesatuan.
   
"Peningkatan wawasan kebangsaan bagus sekali, dan ini dibutuhkan oleh semua kalangan saat ini untuk persatuan bangsa," katanya.