Instiper wujudkan pembangunan perkebunan sawit berbasis teknologi

id Instiper

Instiper wujudkan pembangunan perkebunan sawit berbasis teknologi

Instiper Yogyakarta (Foto Istimewa)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Institut Pertanian Yogyakarta akan berupaya mewujudkan pembangunan perkebunan kelapa sawit berbasis teknologi sebagai upaya menyiapkan sumber daya manusia yang mumpuni di kebun kelapa sawit.
     
"Instiper akan berusaha mewujudkan harapan Presiden Jokowi, supaya Instiper berperan mewujudkan pembangunan perkebunan kelapa sawit berbasis teknologi maju untuk mencapai sustainable development goals (SDGs)," kata Rektor Instiper Yogyakarta Purwadi di Yogyakarta, Rabu.
     
Menurut Rektor, saat ini Instiper Yogyakarta telah melakukan loncatan ke depan dalam menghadapi revolusi industri generasi 4.0 melalui transformasi New Instiper with advance technology (NIwAT) dan telah memanfaatkan teknologi maju untuk manajemen kepala sawit.
     
Selain itu, kata dia, perguruan tinggi pertanian di Yogyakarta ini juga telah memiliki Artificial Intelegence Research and Innovation Center for Agroindustry (AIRICA) yaitu pusat riset dan inovasi kecerdasan buatan di bidang agroindustri.
     
"Dan juga desain alat mesin perkebunan kelapa sawit seperti 'crane graber' dan alat transportasi roda tiga serta alat deteksi kematangan buah dengan AI (Artificial Intelegence)," katanya. 
     
Dengan demikian, kata dia, tidak mengherankan jika Instiper Yogyakarta saat ini telah mengukuhkan posisinya sebagai perguruan tinggi swasta pertanian tertua di Indonesia dengan kompetensi khusus bidang perkebunan dan kehutanan terutama kelapa sawit.
     
Saat ini, kata dia, di Instiper Yogyakarta ada program Pendidikan dan Pelatihan Kelapa Sawit Setara Diploma 1, merupakan pendidikan gratis bagi anak petani dan buruh tani kelapa sawit sebagai bentuk kepedulian Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) terhadap pendidikan anak petani dan buruh tani kelapa sawit.
     
"Terimakasih atas kepercayaan BPDP-KS yang sejak tahun 2016 telah memberikan beasiswa bagi anak petani dan buruh tani kelapa sawit untuk dididik di Instiper. Sehingga nantinya akan mengisi kebutuhan SDM perkebunan kelapa sawit Indonesia," katanya. 
     
Direktur Pendidikan dan Pelatihan Kepala Sawit Setara Diploma 1 Instiper Yogyakarta Sri Gunawan mengatakan, tahun ini Instiper mendidik anak petani dan buruh tani kelapa sawit angkatan ke-3 sebanyak 200 orang mahasiswa dari 20 provinsi di Indonesia.
     
"Kurikulum pendidikan telah disesuaikan dengan kebutuhan kebun kelapa sawit. Pembelajaran yang diberikan untuk mahasiswa juga disesuaikan dengan materi yang diterima mahasiswa S1 namun waktunya dipadatkan," katanya.