3.000 penerima bantuan pangan nontunai di Bantul diduga ganda

id BPNT

3.000 penerima bantuan pangan nontunai di Bantul diduga ganda

Penerima bantuan pangan nontunai (BPNT) (ANTARA FOTO)

Bantul (Antara)  -  Sebanyak 3.000 keluarga penerima bantuan pangan nontunai di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, diduga ganda sehingga bantuan sosial pangan tersebut tidak dapat disalurkan. 
   
 Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bantul Saryadi di Bantul, Kamis, mengatakan, telah mengusulkan sekitar 30.000 data keluarga untuk diterbitkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) , namun yang diproses sekitar 27.000 keluarga. 
     
"Kalau usulan kami itu ada Sekitar 30.000 KPM (keluarga penerima manfaat), tetapi yang turun sekitar 27.000 KPM, yang sekitar tiga ribu belum. Kalau info secara lisan itu karena duplikasi (ganda), tapi saya belum terima datanya," katanya. 
     
Menurut dia, karena ribuan KPM data penerima bansos pangan pengganti beras sejahtara (rastra) diduga ganda, maka tidak bisa diproses pembuatan KKS dan pembukaan rekening bank tertentu untuk penyaluran BPNT seperti yang telah direalisasikan pada ribuan data lainnya.
     
Ia mengatakan, total penerima BPNT di Bantul sesuai data by name by adress dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI sekitar 97 ribu keluarga, akan tetapi setelah validasi awal ada sekitar 66 keluarga yang bisa mendapat KKS yang berfungsi sebagai 'ATM' untuk mencairkan bantuan. 
     
Menurut dia, sedangkan yang 30 ribuan KPM lainnya belum bisa mendapatkan KKS karena datanya belum lengkap, sebab untuk membuat KKS dan rekening kolektif di bank itu harus lengkap datanya, seperti nama ibu kandung, alamat dan NIK (nomor induk kependudukan).
     
Akan tetapi, kata dia, setelah dilengkapi data-datanya oleh pemerintah kemudian awal Oktober lalu diusulkan lagi ke Kemensos agar segera bisa membuka rekening dan kartu KKS untuk mendapatkan bantuan, namun yang bisa diproses sekitar 27 ribuan. 
   
 "Jadi sampai dengan saat ini dari total penerima BPNT dari Kemensos yang sebanyak sekitar 97 ribu yang bisa mencairkan bantuan sekitar 94 ribuan keluarga," kata Saryadi. 
     
Ia mengatakan, untuk penerima BPNT yang sekitar 27 ribuan keluarga atau yang baru mendapatkan KKS dan rekening bank tertentu itu, hanya bisa mendapatkan mencairkan bantuan mulai Oktober 2018, sementara BPNT ini sudah digulirkan sejak April 2018.
     
"Cuma satu bulan diberikan sejak Oktober, dan kemarin (bantuan) sudah diproses. Jadi yang dari April sampai September tidak ada, aturannya seperti itu. BPNT ini nilainya sebesar Rp110.000 per bulan dan diberikan dalam bentuk beras dan telur," katanya.