BPBD Kulon Progo usulkan perpanjangan darurat kekeringan

id Darurat kekeringan

BPBD Kulon Progo usulkan perpanjangan darurat kekeringan

Bantuan air bersih (Foto ANTARA) (Foto ANTARA/)

    Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengusulkan kepada pemerintah setempat supaya memperpanjang masa tanggap darurat kekeringan karena kekeringan di wilayah ini cukup parah.

     "Kami sudah mengajukan rekomendasi perpanjangan kembali masa tanggap darurat kekeringan kepada bupati, namun sampai saat ini masih dilakukan kajian," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik,BPBD Kulon Progo Suhardiyana di Kulon Progo, Kamis.

     Ia mengatakan masa tanggap darurat bencana kekeringan sebelumnya telah ditetapkan untuk periode 25 Juli hingga 30 September 2018. Sedianya masa tanggap darurat itu akan diperpanjang untuk kali kedua dengan periode status pada 1-19 November 2018 ini.

     Saat ini, kekeringan masih terjadi di 194 titik kekeringan di 30 desa dalam delapan kecamatan. Kekeringan ini menyebabkan 7.436 kepala keluarga (KK) warga yang terdampak kekeringan dan kesulitan mendapat air bersih. Dari 12 kecamatan di Kulon Progo hanya empat kecamatan saja yang tak mengalami dampak yakni Wates, Lendah, Galur, dan Temon.

      Permintaan bantuan air bersih masih terus berdatangan dari warga, sementara anggaran distribusi sudah habis. Sehingga BPBD dan Tagana Kulon Progo mengandalkan bantuan dari pihak ketiga.
     "Kami masih menunggu tanda tangan bupati soal penandatangani perpanjangan masa tanggap darurat kekeringan," katanya.

    Suhardiyana mengatakan hujan yang mengguyur wilayah Kulon Progo beberapa terakhir belum merata dan belum berdampak pada meningkatnya debit sumur milik warga. Kekeringan pada tahun ini memang berdampak pada keringnya sumur warga. Selain itu, sumber-sumber air itu semakin menipis volumenya karena tidak ada resapan dari air hujan.

     Selain itu, kekeringan pada tahun ini menyebabkan warga dari wilayah lain yang sebelumnya tidak masuk dalam peta dampak kekeringan ini sekarang juga mulai minta bantuan air bersih.
     "Pengajuan rekomendasi perpanjangan status tanggap darurat kekeringan didasari kenyataan di lapangan bahwa masyarakat di wilayah-wilayah terdampak kekeringan masih kesulitan mendapatkan air bersih," katanya.

     Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Ariadi mengatakan perpanjangan masa tanggap darurat kekeringan tinggal menunggu persetujuan Bupati Kulon Progo. Alasan mendasar perpanjangan tanggap darurat kekeringan karena musim hujan baru akan mengguyur wilayah Kulon Progo pada akhir November.

     "Kami masih mendistribusikan air bersih Kecamatan Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Kokap, dan Pengasih karena memang cukup terdampak kekeringan," katanya. ***4***