Bantul belum tetapkan status darurat kekeringan

id Kekeringan

Bantul belum tetapkan status darurat kekeringan

Bantuan air bersih (Foto ANTARA)

Bantul (Antaranews Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum menetapkan status darurat kekeringan untuk daerahnya meskipun di kabupaten lain wilayah DIY sudah membuat status tersebut. 
   
 "Kalau Bantul tipikal kekeringannya tidak sama seperti di wilayah Kabupaten Kulon Progo dan Gunung Kidul, sehingga kita masih belum perlu membuat status darurat kekeringan di Bantul," kata pelaksana tugas (plt) Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Jumat. 
     
Menurut dia, ada berbagai pertimbangan bagi Bantul untuk belum menetapkan darurat kekeringan, karena selain cakupan wilayah Bantul tidak seluas dua kabupaten itu, kekeringan karena kemarau masih bisa diatasi. 
     
"Karena memang kita masih mampu untuk mengantisipasi dan mengatasi permasalahan kekeringan di Bantul, walaupun sampai saat ini belum ada tanda-tanda mau turun hujan," kata Dwi Daryanto.
     
Namun demikian, kata dia, instansinya tetap siap dan kapanpun masyarakat membutuhkan bantuan air bersih karena kesulitan air siap melakukan droping air, apalagi pihaknya juga sudah mengajukan anggaran ke Bupati untuk distribusi air. 
     
"Anggaran masih, namun prinsipnya kami sudah minta ke Bupati bahwa kapanpun dana bisa dialokasikan ke BPBD agar bisa diserap untuk droping air berkaitan dengan panjangnya musim kemarau ini," katanya. 
     
Bahkan, lanjut dia, dari instansi lain baik itu badan usaha milik negara (BUMN) maupun BUMD serta perbankan di Bantul siap untuk membantu mengatasi permasalahan kekeringan dan kapanpun dibutuhkan mereka siap.
     
Berkaitan dengan kondisi kekeringan di Bantul, Dwi mengatakan, dampaknya meluas dibanding dengan beberapa minggu lalu, namun tidak signifikan karena hanya bertambah satu hingga dua dusun yang ada di wilayah kekeringan itu. 
   
 "Namun kalau sampai November tidak hujan pasti akan meluas dampaknya, seperti di wilayah Seloharjo Pundong itu mata air sudah berkurang jauh debitnya, sehingga kalau untuk atasi kebutuhan air satu dusun tidak cukup," katanya.