Yogyakarta targetkan pembentukan RW Siaga Tuntas 2019

id Pemda yogyakarta

Yogyakarta targetkan pembentukan RW  Siaga Tuntas 2019

Pemerintah Kota Yogyakarta (Foto Antara /Mawarudin/ags/14)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menargetkan seluruh rukun warga di wilayah tersebut sudah menjadi rukun warga siaga sebagai turunan kelurahan siaga pada 2019.
   
“Sampai saat ini, baru ada sekitar 40 persen rukun warga (RW) di Kota Yogyakarta yang sudah menjadi RW siaga atau baru sekitar 200 RW dari skeitar 660 RW,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tri Mardaya di Yogyakarta, Sabtu.
   
Menurut dia, pembentukan RW siaga sepenuhnya dilakukan atas inisiatif warga di wilayah tersebut namun pemerintah tetap melakukan pendekatan dan dorongan agar warga memiliki kesadaran untuk membentuk RW siaga.
   
“Ada yang berjalan dengan baik, tetapi ada juga yang setengah jalan. Perlu terus didukung untuk meningkatkan kesadaran karena tujuannya adalah meningkatkan kesehatan warga di wilayah,” katanya.
   
Dukungan dan pendekatan yang dilakukan, lanjut Tri, di antaranya sosialisasi terkait Sistem Penguatan Kelurahan Siaga dalam rangka Penggerakan Masyarakat Hidup Sehat (Si Kesi Gemes) dan menerbitkan buku panduan pelaksaan kelurahan siaga untuk mendukung gerakan masyarakat hidup sehat. Buku tersebut memuat 22 materi kesehatan yang sudah memenuhi standar untuk disosialisasikan ke masyarakat.
   
Selain itu, Dinas Kesehatan juga mengusulkan adanya anggaran kesehatan di RW siaga agar berbagai kegiatan terkait peningkatan kesehatan warga dapat dilakukan secara aktif. Usulan anggaran untuk kegiatan di RW siaga sudah dimasukkan dalam perencanaan anggaran 2019.
   
“Keberadaan RW siaga ini sangat penting, di antaranya pendataan mengenai kondisi kesehatan warga dan lingkungan. RW siaga juga akan mendukung kegiatan di kelurahan siaga,” katanya.
   
Sejumlah data yang dikumpulkan tersebut di antaranya, jumlah ibu hamil, jumlah bayi, jumlah balita, jumlah lansia, hingga kepemilikan hewan peliharaan. Pendataan dimutakhirkan sesuai dengan kondisi di lapangan. "Bisa dilakukan pemutakhiran setiap saat untuk kasus yang sangat penting, atau bisa satu tahun sekali misalnya data kepemilikan hewan, atau data golongan darah warga," katanya.
   
Sementara itu, hingga akhir 2017, sudah terbentuk kelurahan siaga di seluruh kelurahan di Kota Yogyakarta namun dengan kategori yang berbeda-beda mulai dari pratama sebagai kategori paling rendah, kategori madya, purnama dan kategori mandiri.
   
Hingga akhir 2018, jumlah kelurahan siaga yang masuk kategori pratama sebanyak tiga kelurahan, 16 kelurahan kategori madya, purnama delapan kelurahan dan 18 kelurahan menjadi kelurahan siaga mandiri. 
   
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Fita Yulia mengatakan, program Si Kesi Gemes tidak hanya berhenti di tingkat kelurahan atau RW saja tetapi perlu dilanjutkan hingga tingkat rukun tetangga bahkan hingga dasawisma. 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024