Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bahwa gerakan Bela Negara bisa dilakukan dengan membantu memperkuat perekonomian negara dengan berwirausaha.
"Karena tanpa pengusaha bela negara tidak ada artinya," kata Kalla saat memberikan kuliah umum dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda di Auditorium Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" Yogyakarta, Minggu.
Menurut Kalla, untuk membela negara saat ini dibutuhkan pembangunan perekonomian sehingga negara ini memiliki perekonomian yang kuat sehingga ditakuti dan dihargai negara lain.
"Bela negara tidak berarti baris berbaris, bukan hanya tekad atau menyanyikan mars melainkan dibutuhkan pembangunan perekonomian yang kuat yang ditakuti dan dihargai negara lain sehingga negara kita terbela dan orang lain tidak pernah mengganggu negara ini," kata dia.
Menurut Kalla, pembangunan kekuatan militer di Indonesia juga tidak terlepas dari peran dan dukungan para pengusaha melalui kontribusi pembayaran pajak yang besar.
"Kalau terjadi apa-apa negara ini dibela oleh tentara yang hebat, dengan peralatan yang hebat, dengan pesawat yang banyak dan angkatan laut yang besar. Dari mana (membiayai) semua itu? ya dari pajak. Lalu siapa yang paling banyak bayar pajak, ya para pengusaha," kata Kalla.
Menurut Kalla, saat ini semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pengusaha. Apalagi dengan dukungan kemajuan teknologi, menurut dia, setiap orang semakin memiliki peluang besar untuk berwirausaha.
"Kalau dulu yang jadi pengusaha adalah yang keluarganya pengusaha, karena dia belajar. Sekarang yang jadi pengusaha adalah yang punya inovasi," kata dia.
Berita Lainnya
PMI bantu kebutuhan pengungsi korban banjir Demak, Jateng
Rabu, 20 Maret 2024 14:39 Wib
Muhammadiyah "launching" buku "Jalan Baru Moderasi Beragama"
Selasa, 5 Maret 2024 6:30 Wib
JK tak etis wakili Golkar bertemu Megawati, beber politisi Golkar
Jumat, 1 Maret 2024 3:18 Wib
Hak angket hilangkan kecurigaan kecurangan pemilu, kata JK
Sabtu, 24 Februari 2024 18:42 Wib
Jika menang, Cak Imin siap "slepet" kondisi Indonesia
Rabu, 10 Januari 2024 15:43 Wib
JK dukung pasangan Anies-Muhaimin
Rabu, 20 Desember 2023 10:22 Wib
Pemilu 2024 jadi rekonsiliasi bangsa, pinta Ganjar
Senin, 20 November 2023 0:54 Wib
JK: Saya akan pilih pemimpin mencintai masjid
Rabu, 15 November 2023 15:40 Wib