Memasuki musim hujan, petani Yogyakarta diharapkan tepat memilih benih padi

id Padi

Memasuki musim hujan, petani Yogyakarta diharapkan tepat memilih benih padi

Padi organik siap panen. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

 Yogyakarta,  (Antaranews Jogja) - Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta berharap para petani di daerah ini mampu memilih benih padi dengan varietas yang tepat memasuki musim hujan pada November.
     
 "Memasuki musim hujan agar petani mampu menyesuaikan benih padi yang lebih tahan terhadap air," kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) DIY Sasongko di Yogyakarta, Senin.
       
 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyebutkan musim hujan di DIY akan dimulai pada November secara bertahap.
           
Pada dasarian (10 hari) pertama November, musim hujan terjadi paling awal di Sleman bagian utara, dilanjutkan Sleman bagian barat, Kulon Progo bagian utara dan Kulon Progo bagian barat. Sedangkan paling akhir terjadi pada dasarian ketiga November yang meliputi Gunung Kidul bagian Selatan, dan Bantul bagian Timur.
           
Sasongko menilai tanpa menyesuaikan penanaman padi dengan jenis yang tepat dikhawatirkan akan berpengaruh pada tingkat keberhasilan pada musim panen mendatang. 
         
Hal itu, menurut dia,  mengingat beberapa wilayah persawahan di DIY rentan tergenang banjir saat curah hujan tinggi.
         
Menurut dia, pada dasarnya tanaman padi merupakan jenis tanaman yang tahan terhadap air. Namun, ada benih dengan varietas tertentu yang memiliki daya tahan lebih besar terhadap air seperti varietas inpari 14 dan ciherang.
       
 "Ada varietas tertentu yang memang lebih kuat terhadap genangan air dan serangan hama saat musim hujan," kata dia.
         
Selain itu, ia juga berharap petani mewaspadai serangan berbagai jenis hama. Hama yang perlu diwaspadai selama musim hujan, yakni hama wereng dan penggerek batang. "Termasuk hama-hama lain seperti tikus serta penyakit padi juga perlu diwaspadai," kata dia.
         
Seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk mencegah meluasnya serangan hama, Dinas Pertanian DIY akan menurunkan tim Pengawas Organisme Pengganggu Tanaman (PPOT) ke persawahan di kabupaten dan kota.


 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024