Jakarta (Antaranews Jogja) - Ini kata Ketua Komite Naisonal Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan bahwa pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Karawang, pekan lalu tidak pecah di udara.
Soerjanto dalam penjelasannya saat konferensi pers di Jakarta, Senin, mengatakan hal itu dikarenakan serpihan-serpihan yang ditemukan terlampau kecil. "Jadi, pesawat mengalami pecah ketika bersentuhan dengan air. Pesawat tidak pecah di udara. Jika pesawat pecah di udara, maka serpihan sangat lebar dan ini kami tegaskan saat menyentuh air dalam keadaan utuh," katanya.
Karena serpihan-serpihan yang ditemukan kecil, Ia menjelaskan bahwa pesawat saat menyentuh air dalam kecepatan yang sangat tinggi. "Serpihannya kecil, berarti terjadi sedemikian rupa energi yg dilepas pesawat ketika jatuh itu sangat luar biasa," katanya.
Serpihan itu pun tersebar di jarak yang cukup jauh dari jarak prakiraan pesawat itu jatuh. Selain itu, lanjut Soerjanto, mesin saat jatuh masih dalam kondisi menyala dengan kecepatan putaran turbin yang tinggi.
"Keadaan mesin hidup, hal ini ditandai dengan turbin atau kompresor hidup dengan putaran cukup tinggi," katanya.
Dia menambahman kondisi mesin pesawat yang masih utuh. "Mesin tidak ada masalah. Bagian-bagian dari mesin dalam kondisi hidup dengan RPM cukup tinggi ini, kita mengatakan tanda mesin kecepatan cukup tinggi saat jatuh di air," katanya.
Berita Lainnya
Penyebab kecelakaan KA di Bandung diinvestigasi
Jumat, 5 Januari 2024 8:58 Wib
PT KAI investigasi penyebab anjloknya Argo Semeru di Kulon Progo
Rabu, 18 Oktober 2023 14:11 Wib
Investigasi tabrakan KA Brantas vs truk di Semarang segera diumumkan
Jumat, 21 Juli 2023 11:29 Wib
KNKT meminta Dishub DIY inspeksi keselamatan jalan cegah kecelakaan bus
Rabu, 30 November 2022 23:21 Wib
KNKT minta Dishub DIY pasang peringatan gunakan gigi rendah di Bukit Bego
Senin, 14 Februari 2022 19:44 Wib
KNKT mengungkap penyebab kecelakaan didominasi faktor geometrik jalan
Selasa, 12 Oktober 2021 16:41 Wib
KNKT membeberkan kronologi penemuan CVR Sriwijaya Air SJ-182
Rabu, 31 Maret 2021 14:34 Wib
Menhub: CVR Sriwijaya Air SJ-182 ditemukan
Rabu, 31 Maret 2021 14:33 Wib