Shanghai, China, (Antaranews Jogja) - kalangan pengusaha Indonesia tidak boleh ketinggalan ekspor ke China setelah pemerintah setempat membuka keran impor seluas-luasnya, ujar Menteri Perdagangan Enggartiarto Lukita.
"Dengan surplus yang begitu besar, maka pemerintah China membuka diri terhadap produk impor. Ini peluang bagi Indonesia untuk terus promosi ke negara itu," kata Mendag Enggar kepada pers sebelum penyelenggaraan Forum Bisnis Indonesia-China di Shanghai, Selasa.
Enggar bersama Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda menghadiri Pameran Impor Internasional China (CIIE) di National Exhibition and Convention Center, Shanghai, pada 5-10 November 2018 yang dibuka Presiden China Xi Jinping, Senin (5/11). CIIE merupakan pameran impor pertama dan terbesar yang digelar pemerintah China.
Mendag menambahkan bahwa China selama ini sudah menjadi tujuan utama ekspor nonmigas, namun hal itu bukan berarti Indonesia mengendurkan promosi ke negara tersebut, mengingat sejumlah negara juga ingin menjual produknya ke negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia itu.
Keikutsertaan Indonesia dalam CIIE yang pertama ini memberikan arti penting dan strategis bagi berkelanjutan ekspor Indonesia.
"Memang bukan berarti tidak ada hambatan dan persaingan. Tapi kita tak boleh mengendur dan harus dipaksa, pemerintah akan membantu," kata Enggar.
Indonesia dalam CIIE mendirikan dua paviliun, masing-masing di arena paviliun negara (Country Pavillion) seluas 256 meter persegi dan di arena pameran pelaku usaha dan bisnis seluas 290 meter persegi. Paviliun Indonesia berdampingan dengan Paviliun China di arena Country Pavillion nomor A-07, Hall 5.2 sekaligus sebagai Tamu Negara Kehormatan yang diprakarsai oleh Pemerintah China.
“Menjadi Tamu Negara Kehormatan merupakan kesempatan berharga untuk Indonesia karena berarti Indonesia dinilai telah siap sebagai mitra global China untuk memenuhi permintaan impor China," kata Mendag Enggar.
Sedangkan, pada arena pelaku usaha dan bisnis yang terdiri dari enam zona, Paviliun Indonesia menempati zona "food and agricultural products" yang berlokasi di Hall 7, 2C4-02.
Paviliun Indonesia tersebut diisi oleh 32 perusahaan dan tiga asosiasi dengan produk-produk yang ditampilkan antara lain yaitu produk makanan dan minuman, produk
kesehatan, sarang burung walet, serta minyak sawit dan turunannya.
Indonesia, lanjut Mendag, sudah sangat siap untuk ekspor secara berkelanjutan ke China, juga siap menjadi mitra dagang utama.
Dalam Forum Bisnis ada sekitar 190 pengusaha China yang menyatakan diri ingin jajaki mitra dengan pengusaha Indonesia.
Berita Lainnya
Mahasiswa harus bisa manfaatkan peluang perdagangan
Minggu, 30 Juli 2023 4:26 Wib
Guru didorong tingkatkan kualitas
Selasa, 19 Juli 2022 22:07 Wib
Liga 1 musim 2022-2023 direncanakan berpenonton di stadion dan "home-away"
Selasa, 26 April 2022 0:55 Wib
Bisma Karisma dan Givina Lukita resapi "Kadet 1947"
Selasa, 23 November 2021 8:07 Wib
LIB : jadwal mulai Liga 2 2021 tergantung rekomendasi pemerintah
Rabu, 15 September 2021 15:45 Wib
LIB : Liga 2 2021 kemungkinan dimulai akhir September 2021
Selasa, 7 September 2021 19:52 Wib
LIB belum buka kemungkinan menggelar Liga 1 di luar Pulau Jawa
Rabu, 4 Agustus 2021 19:29 Wib
Dirut LIB sebut Liga 1 kemungkinan digelar terpusat satu pulau
Rabu, 28 April 2021 22:50 Wib