Di kejuaraan dunia, lifter putri Indonesia Sri Hartati raih tiga emas

id sri hartati

Di kejuaraan dunia, lifter putri Indonesia Sri Hartati raih tiga emas

Sri Hartati (Foto kemenpora.go.id)

Jakarta (Antaranews Jogja) - Membanggakan, Sri Hartati, lifter putri Indonesia meraih tiga medali emas kejuaraan dunia angkat berat bertajuk World Open Powerlifting Championship di Halmstad, Swedia, 5-10 November dan dua emas diantaranya dibarengi dengan mencetak rekor dunia.

Sri Hartati yang merupakan lifter binaan Gajah Lampung ini berdasarkan data dari PB PABBSI di Jakarta, Rabu turun di kelas 57 kg berhasil memecahkan 2 rekor dunia masing-masing untuk total angkatan dan di jenis angkatan Squat.

Di total angkatan Sri Hartati mencatat rekor dunia baru dengan total agkatan 565 kg sekaligus merebut emas. Kemudian pada jenis angkatan Squat lifter putri berusia 34 tahun tersebut mencatat 225 Kg dan sekaligus meraih emas.

Untuk jenis angkatan Deadlift, Sri Hartati membuat angkatan 190 kg dan juga mempersembahkan emas. Sedangkan di angkatan Bench Press Sri membuat angkatan 150 kg dan meraih perak. Dengan demikian selain memecahkan dua rekor dunia Sri Hartati meraih tiga emas dan satu perak.

Selain Sri, lifter putri asal Kalimantan Timur Widari yang turun di kelas 47 kg putri juga berhasil merebut dua emas dan satu perak. Meski menempati peringkat kedua di total angkatan 476 kg, Widari memecahkan rekor dunia di jenis angkatan Bench Press dengan angkatan 141 kg. Di jenis angkatan Dead Lift , Widari merebut emas dengan 175 kg dan Squat berada di peringkat keempat dengan 160 kg.

Ketua Umum PB PABBSI Rosan P Roeslani mengatakan, pihaknya sangat bangga atas pencapaian cabang angkat besi dan angkat berat yang berkompetisi di level dunia. Apalagi lifter yang dikirim mampu memecahkan rekor dunia.

"Kita semua di PB PABBSI merasa bangga dengan hasil di angkat besi dan angkat berat untuk itu kami akan memberikan apresiasi (bonus)," kata Rosan P Roeslani dalam keterangan resminya.

Pria yang juga Ketua Umum KADIN Indonesia ini bahkan memberikan apresiasi khusus untuk Eko Yuli yang mampu mengukir sejarah karena baru pertama kali meraih juara dunia di cabang angkat besi pada nomor baru yaitu 61 kg.

"Mudah-mudahan ini prestaai ini berlanjut ke Olimpiade Tokyo 2020," kata Rosan P Roeslani menambahkan.

Indonesia pada Kejuaraan Dunia Angkat Berat di Halmstad Swedia mengirimkan empat lifter dua putri dan dua putra serta dua pelatih. Sementara itu lifter angkat besi Eko Yuli Irawan yang baru saja turun di kejuaraan dunia angkat besi di Asghabat, Turkmenistan dijadwalkan tiba di Tanah Air hari ini.


 

 

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024