Sleman (Antaranews Jogja) - Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Muslimatun menegaskan bahwa Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) atau masyarakat yang terkena penyakit HIV dan AIDS sangat butuh empati dan dukungan moral dari lingkungan sekitarnya.
"Ketidaktahuan tentang HIV/AIDS di kalangan masyarakat justru akan berakibat negatif khususnya bagi ODHA. Para penderita AIDS adalah manusia biasa yang butuh empati dan dukungan moral dari lingkungan," kata Sri Muslimatun pada Sosialisas Pencegahan dan Penanganan HIV/AIDS Bagi Pengurus Karang Taruna di Sleman, Kamis.
Menurut dia, dengan pemahaman yang komprehensif, maka diharapkan masyarakat akan menjadi lebih berempati dan meringankan beban penderita HIV/AIDS.
"Dengan demikian ini akan membantu ODHA dalam meringankan beban mereka," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman hingga Desember 2016 jumlah kasus HIV secara kumulatif tercatat 868 kasus. Dari jumlah tersebut, 352 diantaranya sudah masuk pada fase AIDS. Penderita HIV laki-laki lebih banyak daripada perempuan, yaitu 616 oran dan perempuan 227 orang.
"Pada penderita yang sudah masuk pada fase AIDS, jumlah penderita laki-laki mencapai 261 orang dan perempuan 90 orang," katanya.
Sri Muslimatun berharap kenyataan tersebut dapat menjadi referensi bagi masyarakat umum khususnya generasi muda untuk menyadari pentingnya bahaya HIV/AIDS.
"Saya berharap pada peserta sosialisasi agar dapat menyebarluaskan informasi bahaya HIV/AIDS di wilayah masing-masing sehingga nantinya semua warga di Kabupaten Sleman memiliki pemahaman yang benar akan bahaya penyakit ini," katanya.
Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat menyelenggarakan Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan HIV/AIDS Bagi Pengurus Karang Taruna se Kabupaten Sleman.
"Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kepedulian generasi muda, khususnya pengurus dan anggota karang taruna dalam mencegah dan menanggulangi "Human Immunodeficiency Virus" (HIV) dan "Acquired Immune Deficiency Syndrome" (AIDS)," kata Kasubag Kesehatan Sosial dan Tenaga Kerja, Bagian Kesra Setda Kabupaten Sleman Agaerul.
Menurut dia, perkembangan HIV/AIDS di Kabupaten Sleman jumlah kasusnya terus meningkat serta penularannya juga semakin luas tanpa mengenal status sosial dan batas usia.
"Peningkatan yang sangat signifikan ini diperlukan penanggulangan secara melembaga, sistematis, komprehensif, partisipatif dan berkesinambungan," katanya.
Agaerul mengatakan, sosialisasi tersebut juga diselenggarakan untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi pada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Menurutnya saat ini masyarakat belum sepenuhnya terbuka dan menerima dengan baik orang yang terinfeksi HIV.
'Oleh karena itu dukungan dari orang disekitar sangat diperlukan ODHA untuk dapat menjalani kehidupan secara sehat," katanya.
Berita Lainnya
PMJ meluncurkan aplikasi layanan kesehatan untuk orang dengan HIV/AIDS
Jumat, 19 Januari 2024 1:27 Wib
Pakar: 90 persen transmisi infeksi HIV dari ibu ke bayi
Rabu, 6 Desember 2023 1:40 Wib
Dinkes Kulon Progo memperkuat edukasi masyarakat cegah HIV/AIDS
Jumat, 1 Desember 2023 19:54 Wib
Desa Adat di Bali cegah HIV-AIDS
Minggu, 17 September 2023 6:49 Wib
Cegah HIV/AIDS, ada buku bahan ajar untuk guru
Sabtu, 17 Juni 2023 3:38 Wib
5.100 kasus baru ibu rumah tangga terjangkit HIV
Selasa, 9 Mei 2023 6:06 Wib
Gunungkidul menyediakan layanan konseling dan tes HIV di puskesmas
Senin, 5 September 2022 11:24 Wib
Harus dipenuhi, hak dasar anak penderita HIV/AIDS
Senin, 25 Juli 2022 7:07 Wib