Menteri Yohana: perempuan siapkan diri hadapi perubahan industri

id Menteri yohana

Menteri Yohana: perempuan siapkan diri hadapi perubahan industri

Menteri Yohana memberikan kuliah umum bertajuk "Gender Equality Dalam Era Digital Innovation di Indonesia" di Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta, Jumat. (Foto Antara/Luqman Hakim)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise meminta kaum perempuan  mempersiapkan diri menghadapi perubahan industri di era inovasi digital.
     
"Perempuan harus mempersiapkan diri dan turut mengambil peran," kata Menteri Yohana saat memberikan kuliah umum bertajuk "Gender Equality Dalam Era Digital Innovation di Indonesia" di Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta, Jumat.
       
Menurut Yohana, perkembangan industri di era digital menjadi peluang perempuan untuk meningkatkan peran dan kapasitas di berbagai bidang termasuk pembangunan, partisipasi dalam dunia kerja, politik, dan pendidikan. 
     
Untuk mencapai hal tersebut, menurut dia, membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi dan mahasiswa.
       
"Pemeritah Indonesia telah berkomitmen melakukan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan kapasitas perempuan dalam pembangunan di semua bidang," kata dia.
       
Yohana mengatakan strategi pengarusutamaan gender merupakan salah satu strategi dari tiga strategi pengarusutamaan yang dituangkan dalam RPJMN 2015-2019. 
       
Pemerintah Indonesia melalui Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang pengarusutamaan gender dalam pembangunan nasional, kata dia, telah mengamanatkan kepada seluruh pimpinan Kementerian/Lembaga dan pimpinan daerah termasuk Perguruan Tinggi untuk dapat melaksanakan strategi pengarusutamaan gender dalam pencapaian kesetaraan dan keadilan gender. 
       
Ia menyebutkan berdasarkan data BPS Tahun 2017, angka Indeks Pembangunan Gender (IPG) tahun 2010 mencapai 89,42, meningkat menjadi 90,96 pada tahun 2017.     
     
Sedangkan, untuk Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) yang dilihat dari partisipasi perempuan pada lembaga legislatif dan eksekutif juga mengalami peningkatan dari 68,15 pada Tahun 2016 menjadi 71,74 pada tahun 2017. 
     
"Sementara angka partisipasi perempuan dalam politik di Indonesia secara keseluruhan baru mencapai 16-17 persen dengan angka idealnya yakni minimal 30 persen," kata dia.
       
Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada (UGM), Djagal Wiseso Marseno mengatakan isu perempuan dan kesetaraan gender merupakan hal yang sangat menarik dan menjadi fokus perhatian oleh seluruh pihak di UGM. 
     
 "Jika melihat dari statistik kemahasiswaan, beberapa fakultas di UGM jumlah mahasiswi lebih dominan di banding mahasiswa. Hal ini menjadi acuan bagi kami untuk terus menjunjung tinggi kesetaraan gender di universitas kami," kata Jagal.