BPBD Bantul rekrut satgas penanggulangan bencana

id Relawan bencana

BPBD Bantul rekrut satgas penanggulangan bencana

Ilustrasi (Foto ANTARA)

Bantul (Antaranews Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta akan merekrut personel satuan tugas penanggulangan bencana, terutama tim reaksi cepat, guna menutup kekurangan sumber daya manusia tersebut.

"Kita memang ada beberapa kendala kaitan dengan kondisi personel, karena untuk satgas terutama TRC jumlahnya terbatas, sehingga nanti mungkin tahun depan akan kita laksanakan perekrutan," kata Sekretaris BPBD Bantul Muhammad Baried di Bantul, Senin.

Saat ini jumlah personel satgas yang dimiliki BPBD sekitar 200 orang yang meliputi tim reaksi cepat (TRC), personel pemadam kebakaran, Tim SAR, serta petugas pusat pengendali data dan operasi (pusdalops) penanggulangan bencana.

Dari 200-an personel Satgas BPBD Bantul itu, kata dia, terbanyak anggota Tim SAR yang hampir 100 orang, sedangkan sisanya petugas damkar, pusdalops, dan 12 anggota TRC.

Ia mengatakan jika melihat potensi kerawanan bencana di seluruh wilayah Bantul, seperti tanah longsor, banjir, dan angin kencang, maka setidaknya setiap desa yang jumlahnya 75 desa tersebut mempunyai dua sampai tiga anggota satgas, khususnya TRC.

"Karena nanti itu kan petugas TRC atau satgas itu yang paling duluan ketika terjadi bencana tanah longsor dan banjir, harus paling dulu, idealnya kalau 17 kecamatan 75 desa itu paling tidak satu desa butuh dua atau tiga orang," katanya.

Selama ini, dalam penanganan bencana, TRC mendapatkan bantuan dari para relawan atau masyarakat setempat yang sudah dibentuk di tiap-tiap desa yang bernaung di bawah forum pengurangan risiko bencana (FPRB).

"Relawan FPRB di tiap desa itu sangat membantu kita dan teman-teman lain termasuk tagana, namun sudah menjadi tugas BPBD untuk peningkatan kualitas dan kuantitas daripada satgas, sehingga nanti akan kita upayakan untuk ditambah," katanya.

Baried mengatakan penambahan personel satgas, khususnya TRC, akan disesuaikan dengan keluasan dan kewilayahan, termasuk kerawanan bencana. Kalau potensi bencana tinggi maka jumlah TRC harus lebih banyak dibandingkan dengan daerah potensi kecil.?

"Karena di beberapa wilayah Bantul terutama kalau saat musim hujan itu seperti Piyungan, Dlingo, dan Imogiri itu kan rawan bencana tanah longsor dan banjir," katanya.


(KR-HRI) 12-11-2018 15:23:13


 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024