Danrem : TMMD bawa misi khusus satukan perbedaan

id Tmmd

Danrem : TMMD bawa misi  khusus satukan perbedaan

ilustrasi TMMD (antarafoto.com)

Sleman, (Antaranews Jogja) - Komandan Korem (Danrem) 072/Pamungkas Yogyakarta Brigjen TNI Mohammad Zamroni mengatakan bahwa kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) merupakan kegiatan sosial yang salah satunya adalah misi khusus untuk menyatukan perbedaan yang ada di masyarakat.
     
"TMMD kali ini merupakan wujud kepedulian dan keprihatinan TNI AD dalam memandang persoalan sosial, yang berakar dari perubahan sikap hidup dan pudarnya nilai-nilai luhur budaya bangsa seperti semangat bersatu, menghormati perbedaan, pantang meyerah dan rela berkorban," kata Zamroni pada penutupan TMMD wilayah Kodim Sleman di Balecatur, Selasa.
     
Menurut dia, selain membangun sarana fisik dan nonfisik TMMD kali ini membawa misi khusus yaitu untuk menyatukan perbedaan dalam masyarakat guna mencegah potensi perpecahan dan berkembangnya intoleransi. "Selain itu juga untuk menumbuhkan kedekatan antara rakyat dengan prajurit TNI," katanya.
   
 Ia mengatakan, penyelenggaraan TMMD ini juga telah mewujudkan sinergi dan kerja sama antara delapan lembaga pemerintah setingkat Kementerian.
   
 "Dalam hal ini, Kementerian Agama, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertahanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Dalam Negeri turut berkontribusi dalam sektornya masing-masing," katanya.
     
Operasi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) regular ke 103 2018 wilayah Kodim 0732/Sleman secara resmi resmi ditutup Komandan Korem (Danrem) 072/Pamungkas Brigjen TNI Mohammad Zamroni di Lapangan Desa Balecatur, Kecamatan Gamping.
     
Kegiatan yang berlangsung selama satu bulan dimulai pada 15 Oktober 2018 sampai dengan 13 November 2018 ini telah menyelesaikan sejumlah kegiatan yang menyasar pada pembangunan fisik dan nonfisik. Adapun sasaran fisik berupa pembuatan talud sepanjang 1.000 meter, renovasi masjid dan TPA.
     
Kemudian pembuatan satu unit pos kamling, tujuh unit rumah tidak layak huni (RTLH).
   
 Sedangkan nonfisik berupa penyuluhan UKM dan simpan pinjam, sosialisasi penggunaan tanah, penyuluhan undang-undang perkawinan, sosialisasi perkembangan media sosial di masyarakat, pagelaran wayang kulit.
     
Juga dilakukan pembersihan makam pejuang 45, sosialisasi bencana alam, sosialisasi penataan kawasan kumuh, penuyuluhan perizinan usaha, penyuluhan kearsipan dan perpustakaan keliling yang seluruhnya selesai seratus persen.
   
 Bupati Sleman Sri Purnomo yang turut hadir dalam penutupan kegiatan TMMD menyampaikan apresiasinya kepada pelenggaraan TMMD dalam hal ini TNI beserta masyarakat dan sejumlah pihak terkait.
     
Sri Purnomo menilai program-program yang terdapat dalam penyelenggaraan TMMD yang banyak membantu masyarakat serta melampaui target.
   
 "Ini merupakan keterpaduan kerja sama yang baik, muda-mudahan nanti penyelenggaraan TMMD akan terus dilanjutkan dan semakin baik setiap tahunnya," katanya.

 
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024