DIY siap fasilitasi petani kembali menanam kedelai

id kedelai

DIY siap fasilitasi petani kembali menanam kedelai

Ilustrasi kedelai (Foto antaranews.com)

     Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta siap memfasilitasi petani di daerah ini agar bisa kembali menanam kedelai terutama kedelai dengan ukuran biji besar yang kini dibutuhkan perusahaan berbasis kedelai.
     "Kita fasilitasi dengan mereka menghasilkan benih, kemudian fasilitasi dengan bantuan benih, ini untuk mendorong agar petani mau lagi menanam kedelai," kata Kepala Dinas Pertanian DIY Sasongko di Kabupaten Bantul, DIY, Rabu.
     Menurut dia, perlunya mendorong petani menanam kedelai dengan fasilitasi pemerintah itu karena saat ini petani yang menanam kedelai semakin sedikit, dan hasilnya tidak mampu mencukupi kebutuhan produsen atau perajin kedelai.
     "Kedelai dulu kita pernah swasembada, tapi sekarang ini banyak perusahaan yang berbasis kedelai dia mendatangkan dari luar karena harganya murah, tapi sebetulnya kita ingin masyarakat juga bisa memproduksi kedelai sehat," katanya.
     Oleh sebab itu, pihaknya terus mengupayakan agar kedelai yang dihasilkan petani lokal bisa sesuai kebutuhan pasar, apalagi saat ini beberapa pengusaha menghasilkan tempe dari kedelai lokal yang ukurannya besar.
     "Ada kedelai impor yang harganya lebih murah ukurannya besar-besar sementara pada waktu itu kedelai kita kecil-kecil ukurannya, namun sekarang sudah banyak kedelai lokal yang ukurannya juga besar," katanya.
     Meski demikian, kata dia, diakui masalah harga menjadi persoalan tersendiri, sebab kedelai lokal bersaing dengan kedelai impor, bahkan dia menyebut rata-rata harga kedelai impor lebih murah dibanding kedelai lokal.
     "Kalau harga kedelai di petani sekitar Rp7,5 ribu sampai Rp8 ribu per kg, tapi yang impor bisa lebih murah lagi, namun sekarang hampir sama karena dolar naik. Ini kesempatan bagi kita untuk hasilkan kembali kedelai lokal," katanya.
     Oleh sebab itu, lanjut dia, penanaman kedelai oleh patani perlu terus disosialisasikan kembali, apalagi kedelai lokal sudah banyak yang ukurannya besar.
     "Dulu perusahaan tahu di wilayah Jawa Tengah (Jateng) yang besar itu mencari kedelai lokal dari Gunung Kidul DIY, karena rasanya lebih enak dan gurih," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024