Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta masyarakat tidak perlu khawatir terhadap siklus demam berdarah dengue karena puncak lima tahunan diperkirakan tidak akan terjadi pada tahun 2018 ini.
"Kalau melihat siklus lima tahunan, DBD akan memuncak kembali pada 2021 mendatang," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul Priyanta Madya Satmaka di Gunung Kidul, Jumat.
Dijelaskannya dalam dua tahun terakhir kasus DBD di Gunung Oidul mengalami penurunan. Dari data yang ada, kasus tertinggi terjadi pada 2016 denhan 1.154 kasus, kemudian 2017 terdapat 228 kasus. Kemudian, pada 2018 ini baru terjadi 98 kasus.
Priyanta mengimbau masyarakat untuk tetap waspada lantaran saat ini telah memasuki musim penghujan. Bahkan, pemkab telah mengeluarkan Surat Edaran Bupati Nomor 443 / 3883 tentang Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Kami laksanakan apa yang ada di dalam surat itu baik dengan sosialisasi dengan masyarakat maupun penyusunan program," imbuh dia.
Dia mengatakan, Secara teknis, Dinkes sendiri akan mengoptimalkan fungsi dari Puskesmas yang ada di daerah-daerah. Utamanya dalam hal ini adalah dengan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
"Ada juga gerakan satu rumah satu jumantik. Selain itu puskesmas kita himbau untuk melakukan fogging atap jika diperlukan," imbuh dia.
Dia mengatakan untuk abate sendiri, jumlahnya sangat terbatas. Sehingga pendistribusiannya tidak bisa diberikan kepada tiap-tiap rumah di Kabupaten Gunung Kidul. Karena abate hanya kita prioritaskan di wilayah yang sedang terjangkit DBD, wilayah endemis dan wilayah yang memiliki keterbatasan air bersih.
"Prosedurnya (untuk mendapatkan abate) masyarkat atau pemerintah desa mengajukan permohonan ke puskesmas wilayah kerjanya. Nanti akan diusahakan," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala seksi pencegahan dan penanggulangan penyakit menular, Dinkes Gunung Kidul, Sukari mengatakan telah mengumbau kepada masyarakat melalui radio dan melalui surat edaran.
Berita Lainnya
455 penderita meninggal dunia akibat DBD di Indonesia
Selasa, 9 April 2024 17:17 Wib
DBD naik tiga kali lipat, pemerntiah deteksi ketat
Senin, 1 April 2024 6:32 Wib
Jus jambu biji membantu pulihkan penderita DBD
Sabtu, 30 Maret 2024 6:23 Wib
Masyarakat Gunungkidul diimbau menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk
Rabu, 27 Maret 2024 22:35 Wib
Dinkes Sleman mengoptimalkan kader jumantik cegah kasus DBD
Selasa, 26 Maret 2024 10:33 Wib
Jus jambu tak dapat naikkan trombosit pasien DBD
Jumat, 22 Maret 2024 15:54 Wib
Dinkes Kulon Progo meminta warga lakukan PSN cegah DBD
Kamis, 21 Maret 2024 15:37 Wib
Ramuan daun pepaya jadi terapi kombinasi pasien DBD, tegas dokter
Senin, 4 Maret 2024 12:11 Wib