DPUPKP diminta perbaiki jalan underpass Kebonrejo

id Underpass kebonrejo

DPUPKP diminta perbaiki jalan underpass Kebonrejo

Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati meninjau underpas Kebonrejo. (Foto Antara/Mamiek) (Foto Antara/Mamiek/)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Akhid Nuryati meminta Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman segera memperbaiki underpass di Desa Kebonrejo, Kecamatan Temon.

Akhid Nuryati di Kulon Progo, Minggu, mengatakan pihaknya mendapat keluhan dari warga Desa Kebonrejo, bahwa jalan underpass PT KAI sepanjang 40 meter di Dedukuhan Dumpoh dan Kibon selama 10 tahun terakhir banyak kecelakaan akibat jalan rusak dan licin.

"Kami minta DPUPKP segera menyikapi keluhan warga tersebut. Jalan tersebut sangat strategis bagi kedua pendukuhan tersebut. Selain itu, menjadi jalan utama warga Kokap," kata Akhid.

Ia mengatakan underpass Kebonrejo tersebut memang sangat strategis bagi warga. Selain itu, merupakan akses jalur Bedah Menoreh ke depan. Hal ini tentu perlu ada rencana khusus dan percepatan pembangunan jalan.

"Saat ini, kondisi underpass memang cukup memprihatinkan. Kondisi jalan akan semakin parah kalau ada hujan, maka jalan semalin licin," katanya.

Kabag Keuangan Desa Kebonrejo, Kecamatan Temon, Suroso mengatakan pihaknya berharap pemkab segera mengaspal jalan underpass karena sangat membahayakan bagi pengguna jalan.

Ia juga berharap pemkab membangunkan portal supaya tidak dilalui armada truk pengangkut material tambang dari Kecamatan Kokap yang akan dibawa ke aera proyek pembangunan bandara. Ada beberapa truk yang lewat underpass Kebonrejo, sehingga memperparah kerusakan jalan.

"Kami juga berharap pemkab membangunkan gorong-gorong supaya air tidak masuk ke underpass," harapanya.

?Kepala DPUPKP Kulon Progo Gusdi Hartono mengaku siap mengaspal underpass Kebonrejo. ?DPUPKP juga siap membuat portal dan gorong-gorong di sekitar underpass.

 "Kami mentargetkan pertengahan Desember sudah selesai. Pengaspalan underpass tidak memakan waktu lama, karena sudah ada pondasi material yang bagus," katanya.

 Ia mengakui pihaknya mendapat permohonan dari pengusaha tambang supaya mengizinkan armada truk pengangkut tambang bisa melewati jalan tersebut. Namun, pihaknya tidak memberikan izin.

Kalau semua jalan dilewati armada truk pengangkut tambang bisa rusak semua. Nanti kasihan warga," katanya.

 Gusdi juga mengatakan ke depan, underpass Kebonrejo akan menjadi jalan Bendah Menoreh. Rencananya, akan ada pengembangan jalan, apakah dibangun underpass atau jembatan layang.

"Rencananya, pada 2020-2021 pembebasan lahan, dan 2022-2023 dilakukan pembangunan jalan. Kita tunggu saja perkembangan, karena masih dalam pembahasan di provinsi," katanya. Budi Suyanto

(T.KR-STR)